Raka yang tengah berpapasan dengan Nouva di jalan
segera menghampirinya. Dia melihat Nouva tengah dilanda kesedihan. Raka
berusaha menanyakan apa yang terjadi, awalnya Nouva tak ingin menceritakan
kesedihannya tetapi karena tak kuasa menahan beban di hatinya akhirnya bu guru
cantik itu bercerita kepada Raka.
Terkejut, itulah reaksi Raka setelah mendengarkan
cerita dari Nouva. Bagaimana mungkin sahabat yang dikenalnya tega menghianati
Nouva. Padahal sebelumnya dia pernah berjanji kepadanya untuk setia dan menjaga
Nouva sepenuh hati. Raka yang bersikap dewasa meminta Nouva untuk tenang dan
mencari waktu yang tepat untuk mendamaikan Nouva dengan Budi.
Budi dan Citra tengah berbelanja di sebuah minimarket,
Tanpa sepengetahuan mereka Azul tengah membuntutinya. Sehabis berbelanja Budi
mengajak Citra bersantai sejenak di taman kota. Tak hanya Azul yang membuntuti
mereka, rupanya Raka & Nouva juga melakukan hal yang sama.
Dari kejauhan Raka dan Nouva tengah berbisik
“Kau yakin wanita itu yang kau temui di rumah Budi”
“Ya benar, aku mendapati mereka tengah berduaan
disana”
“Baiklah kamu tunggu disini, aku akan menemui Budi”
Nouva menganguk paham. Raka segera menghampiri Budi.
“Hey Raka, Ternyata benar yang dikatakan Nouva kau ternyata seorang pem………..”
Raka tak melanjutkan kata-katanya, matanya seolah
terbelalak melihat wajah Citra yang berdiri di samping Budi.
“Kau!! Sedang apa Kau disini?” Wajah raka berubah
menjadi sarat emosi.
“Hey rupanya kalian sudah saling kenal, Sabar dulu
raka biar aku menjelaskan semua” Budi berusaha menenangkan.
Melihat Raka yang seolah ingin menelannya hidup-hidup
Citra tampak ketakutan dia berlindung dibalik tubuh Budi.
“Budi, kau tau siapa wanita yang bersamamu itu?”
“Dia adalah Beast”
Budi tak percaya dengan penjelasan Raka “Jangan
bercanda sobat, wanita ini bukanlah Beast sejak aku menemukannya dia adalah wanita
yang baik”
“Aku hanya ingin menolongnya karena dia mengalami
amnesia, Lagian bila dia adalah Beast Lightning Changerku pasti akan
mendeteksinya” Budi menyanggah.
“Sungguh kau telah terperdaya olehnya, Akan kubuktikan
bahwa wanita ini benar-benar Beast” Raka mengeluarkan Bhayangkara Changer-nya.
“Hentikan Raka!! Kau mau menyerang wanita tak berdosa”
Budi menarik tubuh Raka dan mendorongnya.
“Ya aku ingin menyadarkanmu bahwa dia sangat
berbahaya, Dialah yang membunuh semua anggota keluarga Bradja Sukmana beberapa
hari lalu”
“Aku sempat bertarung dengannya namun dia berhasil
melarikan diri, sekarang tak akan kubiarkan dia lari”
Citra semakin takut dengan Raka, Budi mencoba
menenangkannya. “Apa betul yang dikatakannya Citra?”
Citra menitikan air mata, “Aku tak tahu, aku tak bisa
mengingat apapun Budi”
“Aku takut, tolong jauhkan dia dariku”, Citra merengek
kepada Budi.
“Budi, jika kau masih menganggapku sebagai sahabatmu
sebaiknya kau percaya padaku” Budi menekan tombol aktivasi dan berubah menjadi
Bhayangkara.
“Maaf kawan, tapi aku tak bisa membiarkanmu menyakiti
Citra.”
“Aku akan menghentikanmu Raka” Budi bersiap dengan
Lightning Changernya dan berubah menjadi Cakra.
Setelah menyuruh Citra berlindung ke tempat aman kedua
sahabat itu saling bertarung.
“Aku tak pernah tau setan apa yang merasukimu sehingga
kau percaya padanya” Bhayangkara sambil menghantamkan tinjunya.
Cakra menangkis tinju Bhayangkara dan membuang
serangannya, “ Kau tak tahu Raka, Dia tidak seperti yang kau kira”
“Apa maksudmu?” Bhayangkara kembali menyerang dengan
tendangan bertubi-tubi. Cakra berhasil menangkap kaki Bhayangkara dan dengan
satu bantingan Cakra menghempaskannya ke tanah.
“Citra adalah wanita yang baik,..” jawab
Cakra sambil kembali memasang kuda-kuda.
“Oh, jadi itu alasanmu menghianati Nouva. Kau harus
menerima ini!!” Raka mengeluarkan salah satu senjatanya dan menembakannya ke
arah Cakra. Lightning Sword berhasil menahan tembakan peluru metallum yang
termuntahkan dari senjata Bhayangkara.
“Sudahlah Raka, Aku tak ingin kita bertarung seperti
ini”
“Aku juga tak ingin menghianati Nouva, semua ini hanya
salah paham semata”
Bhayangkara melesat kea rah Cakra dan segera mengubah
senjatanya menjadi Electric saber.
Mereka kini tengah beradu pedang.
………………………..
Sementara itu Citra yang tengah bersembunyi dikagetkan
dengan kemunculan Azul.
Azul Beast
“S-Siapa Kau?” Citra terlihat sangat ketakutan.
“Hmmm, rupanya kau tak mengingatku Betrix”
“Betrix ??? Siapa dia?” Citra berusaha memahami maksud
ucapan Azul. Dia mencoba mengingat kembali namun kepalanya terasa sakit.
“Baiklah akan kubantu mengembalikan ingatanmu” Azul
menarik tubuh Citra dan mencengkram kepalanya dengan kuat.
Citra menjerit dengan keras, Bhayangkara dan Cakra
menghentikan pertarungannya dan bergegas menghampiri asal suara itu. Terlihat
tangan kanan Azul mengeluarkan sinar kebiruan dan sinar itu sepertinya tengah
diserap oleh Citra. Citra terlihat meronta-ronta berusaha untuk berontak.
“AZUL KEPARAT KAU!!, APA YANG KAU LAKUKAN!!” Cakra
geram melihat tingkah Azul.
Azul menghentikan cengkeramannya dan seketika itu
Citra tak sadarkan diri dan jatuh ke tanah.
“Hahahaha, dua pahlawan kesiangan rupanya. Ayo kalian
mau menguji kekuatanku?” Azul meledek Bhayangkara dan Cakra dengan sikap yang
menyebalkan.
Bhayangkara dan Cakra melupakan perseteruan mereka dan
bekerjasama menyerang Azul. Walaupun harus menghadapi dua satria sekaligus Azul
tak gentar dia bertarung dengan ganas. Sementara itu Citra mulai tersadar dan
membuka matanya.
“Aku…… sedang apa aku disini”
Nouva yang juga menyaksikan kejadian itu bergegas
menghampiri Citra.
“Citra, apa yang tengah kau lakukan bersama budi waktu
itu”
“Ayo jawab, atau kau akan………………”, tiba-tiba tangan
Citra mencekik leher Nouva dengan kuat.
Citra menatap wajah Nouva dengan tatapan mata tajam,“Citra,…..
Dasar Bodoh namaku bukan Citra aku adalah Betrix”
Nouva yang tengah kesulitan bernafas mencoba untuk
melepaskan diri “L-Lepaskan a-Aku Wanita Jalang!!”
Rupannya ingatan Betrix telah kembali dan dia
bermaksud untuk membunuh Nouva.
Melihat hal itu Cakra berlari kea rah Betrix dan
Bhayangkara bertarung sendiri melawan Azul.
“CITRA HENTIKAN!!!” Cakra membentak betrix
dengan suara lantang.
“Sekali lagi namaku bukan Citra, Aku adalah Betrix
anggota the Deadly Three” Betrix mengubah wujudnya menjadi Beast.
“APA!!! Jadi selama ini kau….” Cakra seolah tak
percaya dengan yang dilihatnya.
Cakra segera melesatkan Lightning Slash untuk
menyelamatkan Nouva. Akhirnya Nouva yang tak sadarkan diri.
Betrix terbang mendekati Azul dan mereka bersiap untuk
bertarung bersama.
“Azul, terima kasih kau sudah mengembalikan ingatanku”
“Jangan berterima kasih kepadaku, Berterima kasihlah
kepada Master Zarc yang sudah mengutusku untuk menjemputmu”
“Ya baiklah sekarang ayo kita habisi dua orang
pengganggu ini” Betrix kembali mengepakkan sayapnya dan terbang kea rah
Bhayangkara dan Cakra. Sementara Azul juga berlari kencang kea rah mereka.
Budi yang tengah berubah menjadi Cakra untuk menghadapi Betrix Beast dan
Azul Beast
Cakra dan Bhayangkara bersiap, mereka kembali
bertempur dengan sengit.
“Awas Cakra hati-hatilah dengan jarum beracunnya”
Bhayangkara memperingatkan rekannya.
Cakra mengangguk dan melesat ke udara, dia menangkis
jarum-jarum beracun yang dikeluarkan Betrix dengan Lightning Sword. Dalam
posisi yang pas Cakra berhasil menghantamkan tinjunya ke perut Betrix. Beast
itu jatuh ke tanah dan tampak kesakitan.
“Selama ini kau baik kepadaku Citra, aku percaya kau
masih memiliki sisi baik” Cakra memandang Betrix dengan tatapan iba.
“Lupakan semua itu Cakra, menghabiskan waktu bersamamu
adalah suatu kebodohan besar dalam hidupku” Betrix kembali melesat dan
menyerang Cakra.
Cakra bersiap dan meloncat keudara melepaskan
Lightning Cruiser.
Betrix menyemburkan api dari mulutnya dan menggagalkan
serangan Cakra. Azul yang juga terdesak oleh serangan Bhayangkara mengajak
Betrix untuk melarikan diri.
“Ingat Cakra suatu saat nanti kita akan bertemu lagi,
dan aku akan membunuhmu” Suara terakhir Betrix sebelum dia berubah menjadi
cahaya hitam dan menghilang.
Cakra dan Bhayangkara bergegas menghampiri Nouva yang
masih pingsan. Nouva yang tersadar tak percaya ada dua satria yang
menyelamatkannya. Dia semakin tak percaya tatkala Bhayangkara membuka Helmetnya
dan ternyata orang dibalik helmet itu adalah Raka, yang jauh mengejutkan Ketika
Cakra menunjukan wujud aslinya ternyata dia adalah Budi Prawira sosok yang
selama ini menjadi kekasihnya.
“Maafkan aku Nouva” Budi segera memeluk tubuh Nouva.
Nouva tak menjawab dan membalas pelukan Budi. Dia
menangis di pelukannya.
“Tak kusangka kau selama ini adalah Cakra”
“Ya, Aku sengaja tak menceritakan kepadamu karena aku
tak ingin kau khawatir”
“Aku mengaku salah Nouva, aku benar-benar terperdaya
oleh Betrix” Budi membelai rambut Nouva.
“Hey sudahlah lanjutkan kemesraan kalian di rumah”
Letnan Raka tersenyum melihat mereka akur kembali.
………………………….
Betrix dan Azul kembali ke Secret Mansion dan
menyerahkan Ancient Relics terakhir kepada Master Zarc.
“Bagus ketiga mustika sudah terkumpul, saatnya untuk membangkitkan sang raja”,
zarc tersenyum puas melihat ketiga mustika yang ada dihadapannya.
To Be Continued……………………….