EPISODE 15:
Kediaman Keluarga Sukmana.
Bradja Sukmana adalah seorang pebinis handal yang gemar mengoleksi benda pusaka di rumahnya. Salah satunya dia memiliki pusaka warisan keluarga berupa dua pasang gelang emas (Bracelet of Chaos). Suatu malam Betrix tengah menyatroni kediaman Sukmana. Sebagai ancient relics terakhir yang harus dikumpulkan untuk membangkitkan sang raja, Betrix harus mendapatkan benda itu.
Dengan kekuatannya Betrix berhasil melumpuhkan puluhan anak buah Bradja dan menerobos rumah dengan mudah. Dengan keji dia membantai seluruh anggota Sukmana termasuk Bradja dan istrinya. Betrix berhasil mendapatkan Bracelet of Chaos setelah menghancurkan pintu ruang penyimpanan pusaka. Ketika Betrix hendak pergi dari tempat itu seseorang menghentikannya.
"Beast, Mau pergi kemana kau?"
"Huh, rupanya pak polisi mau menangkapku. Ayo silahkan saja" Betrix perlahan mengubah wujudnya kembali menjadi manusia.
"Aku tak akan terperdaya olehmu, BHAYANGKARA ACTIVATED!!!",
Ternyata dia adalah letnan Raka, dalam wujudnya sebagai Bhayangkara dia langsung menyerang Betrix.
"Uuh, mau main-main ya" Betrix dengan suara genitnya sambil menghindari serangan Bhayangkara. Dia pun kembali mengubah bentuknya menjadi sosok Beast.
Dengan kemampuan terbangnya Betrix berhasil membuat Bhayangkara kewalahan. Sesekali dia berhasil mengeluarkan senjata andalannya Jarum beracun. Bhayangkara menghindari jarum jarum yang ditembakan ke arahnya dengan berlindung di balik pepohonan. Namun Betrix dengan cerdiknya menyemburkan Api dari mulutnya untuk membakar pohon persembunyian Bhayangkara.
"Sial, aku harus menjatuhkannya ke tanah" Bhayangkara meloncat menghindari pohon yang terbakar.
Betrix yang masih melayang di udara kembali menukik ke arah Bhayangkara. Dengan kakinya dia mencengkeram bahu Bhayangkara dan membawanya terbang.
"Bagaimana rasanya terbang denganku sayang?"
"Aaakh, keparat kau!!!" Bhayangkara merasa kesakitan, cengkeraman kaki Betrix terasa semakin kuat dan menyebabkan armornya mengalami kerusakan.
"DoR DOR!!" Suara tembakan tepat mengenai sayap Betrix. Merasa kesakitan dia melepaskan Bhayangkara ke tanah.
"Dasar Kurang Ajar!!! Tunggu pembalasanku!!!", umpat Betrix sambil terbang meninggalkan Bhayangkara. Peluru metalum yang bersarang di sayapnya membuat Betrix kesulitan untuk terbang. Akhirnya setelah kehabisan tenaga dia terjatuh di sebuah hutan. Kepalanya membentur sebuah batu dan pingsan di pinggir sungai.
.................................
Keesokan paginya
Budi yang saat itu tengah bersantai hendak menjalani hobinya memancing. Kebetulan setelah Acara wisuda Nouva memilih berkunjung ke rumah kerabatnya di luar kota selama beberapa hari. Hal ini dimanfaatkan Budi untuk memuaskan hobinya. Budi tengah mempersiapkan kail dan alat pancingnya dan segera menuju sungai. Ketika hendak duduk di salah satu batu besar dipinggir sungai dia terkejut tatkala melihat tubuh wanita tengah tergeletak dengan luka memar di kepalanya.
Melihat hal itu Budi segera menghampiri wanita itu dan berusaha menyadarkannya. Setelah beberapa menit wanita itu mulai tersadar. Perlahan dia membuka matanya.
"Hey nona, kau tidak apa-apa?" Tanya Budi.
"Sedang apa kau disini?"
Wanita itu terlihat bingung "Aku, Aku............."
"Aku tak tahu..... Sedang apa aku disini aku juga tidak tau"
Budi menyadari, mungkin wanita itu mengalami lupa ingatan. Dia mulai menduga jangan-jangan wanita ini korban pemerkosaan orang-orang yang tak bertanggung jawab.
"Kau ingat siapa namamu?"
Wanita itu menatap Budi dengan tatapan kosong kemudian dia seakan ingin menangis.
"Sungguh aku tak tahu siapa diriku, Aku merasa takut" wanita itu menangis dan memeluk Budi.
"Sudah, jangan takut kau aman bersamaku" Budi meyakinkan wanita itu.
Setelah itu, Budi memberikan handuk untuk menghangatkan tubuhnya, kebetulan ada ikan yang tengah berenang di pinggir sungai. Dengan pancingnya Budi berhasil menangkap seekor ikan dan membakarnya untuk wanita itu.
Dalam sekejap aroma ikan bakar disertai bumbu sederhana yang diracik Budi terasa harum. Budi segera menyajikannya ke wanita malang tersebut.
"Ini Ikan bakar buatanku, maaf ya kalo rasanya tidak enak"
"Pasti kamu lapar, ayo makanlah"
Wanita itu tersenyum menatap budi "Terima kasih"
Budi mengiris satu bagian dari daging ikan dan memberikannya. Wanita itu makan dengan lahapnya "Wah, enak sekali ini".
Budi tersenyum melihatnya. "Jadi kau benar-benar tak ingat apapun?"
"Ya, setiap aku mencoba mengingat apa yang terjadi kepalaku terasa sakit"
"baiklah, kalau begitu boleh kupanggil dirimu Citra"
"Citra...... Ya nama yang bagus aku suka itu" Wanita itu tersenyum.
"Apa yang akan kau lakukan setelah ini?"
"Aku tak tahu, jika kau tak keberatan boleh aku ikut bersamamu" Jawab Citra lirih.
Budi berfikir sejenak, "Baiklah untuk sementara kau boleh tinggal di tempatku"
Setelah hampir setengah hari menghabiskan waktu akhirnya Budi mengajak Citra pulang dengan harapan sedikit demi sedikit dia mulai mengingat semua kejadian yang menimpa dirinya.
.........................................
Citra menempati salah satu kamar kosong yang ada di rumah Budi. Disana dia membantu membersihkan rumah Budi yang terlihat berantakan, Selain itu Citra juga pintar memasak. Dia memasakan hidangan khusus sup ayam yang sangat lezat. Sungguh Budi sangat terbantu dengan kehadiran Citra. Sedangkan Citra mulai beradaptasi dengan kehidupan barunya dan mulai meninggalkan sosok aslinya sebagai Betrix salah satu anggota The Deadly Three.
Sepulang mengajar, Budi tampak lelah namun sambutan Citra menyegarkan semangatnya kembali.
"Budi, Ini sudah kusiapkan sup ayam spesial untukmu" kata Citra sambil menghidangkan semangkuk sup ayam panas.
"Waah, terima kasih ya" Budi segera beranjak ke meja makan dan menikmati sup ayam buatan Citra.
"Budi ada yang ingin kukatakan kepadamu" Nada suara Citra terdengar serius
"Ada apa?" Budi menghentikan makannya.
"Apakah kau mau menerimaku selamanya disini?"
"Apakah aku bisa mengisi hatimu menggantikan Nouva?"
Budi tersentak kaget, dia tak bisa menjawab apa-apa tatkala Citra melontarkan pertanyaan itu.
"Sejak awal kita bertemu, Aku merasa kau adalah sosok pria yang baik."
"Apalagi kau telah memberikan banyak harapan tentang arti hidup kepadaku, Tak penting siapakah sebenarnya aku. Biarlah aku tak dapat mengingat semua masa laluku ,asalkan ada dirimu disampingku aku merasa nyaman", Citra bersandar di bahu Budi.
"Ini sungguh sulit bagiku" Tubuh Budi terlihat gemetar.
"Kau begitu baik, tapi aku juga mencintai Nouva. Aku tak ingin menghianatinya".
Tanpa mereka sadari Nouva yang baru pulang keluar kota berkunjung ke rumah Budi. Dia ingin memberikan kejutan pada kekasihnya dengan membawakan sebuah kado namun seketika dia terkejut melihat apa yang ada dihadapannya.
"BUDI, APA YANG KAMU LAKUKAN!!!!" Nouva menjerit dan menjatuhkan kadonya.
"Nouva, Kamu sudah pulang?" Budi dan Citra terhenyak kaget.
Nouva tak menjawab dan bergegas pergi sambil menangis. Budi mencoba mengejarnya dia ingin menjelaskan yang sebenarnya terjadi.
"Tunggu Nouva aku bisa jelaskan semua ini" Budi meraih tangan Nouva namun dia berontak melepaskannya.
"PLAAK" satu tamparan mendarat di pipi Budi.
"Tak kusangka kau tega berbuat seperti ini, kau menghianati cinta kita Budi!!!"
"Maafkan aku Nouva, Tapi semuanya tak seperti yang kau kira"
"Izinkan aku untuk........."
"CUKUP" Nouva memotong pembicaraan Budi.
"Semuanya sudah cukup jelas.......... Mulai hari ini jangan dekati aku lagi, AKU BENCI KAMU!!!" Nouva segera memacu sepeda motornya dan meninggalkan Budi.
Budi merasa bersalah tetapi Nouva terlanjur benci kepadanya. Dia bingung apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki hubungannya.
..................................
Secret Mansion :
Zarc mengamati tabung pemulihan Leo. Tubuh Leo sudah hampir kembali seperti sedia kala. Sedangkan dua ancient relics sudah berada di tangannya.
"Azul, segera kau temukan Betrix dan dapatkan Bracelet of Chaos segera!"
"Baik Master" Azul menjawab perintah tuan-nya dan segera mencari keberadaan Betrix.
To Be Continued...................................