='body-fauxcolumns'>

Thursday, 15 January 2015

Cakra Satria Cahaya - Episode 12 Part 2

Oleh Andrie Firmansyah pada 8 Desember 2013 pukul 1:03

Insiden penyerangan kantor J.P.D disaksikan Raka melalui layar TV. Dia begitu terkejut, ternyata Leo adalah dalang dibalik semua rencana ini. Raka ingin sekali membantu tapi apa daya dia bukanlah seorang polisi lagi dan bahkan menjadi buronan. Hatinya menjadi bimbang.

Tiba-tiba Raka dikejutkan dengan kedatangan Budi. Dia melihat Lightning Changer menyala di tangan kanannya.

“Raka, jika kita ingin membersihkan nama sekaranglah saatnya”

“Maksudmu?”

“Kita akan menyelamatkan komisaris dan menteri, lalu kita kalahkan Leo. Kita bisa meminta Kepolisian untuk memulihkan reputasi kita”

Raka mengangguk paham, dia mempersiapkan senjata dan segala sesuatunya untuk menyelamatkan Komisaris Ghazali dan rekan-rekannya di kepolisian. Dengan kemampuan teleport mereka bergegas menuju lokasi.

………………………..

Sementara itu.

Bhayangkara bertindak semakin brutal dia semakin dekat dengan ruang demonstrasi senjata. Seluruh perwira disiagakan untuk berjaga diluar ruangan. Sementara itu Komisaris dan Menteri pertahanan terlihat panic di dalam ruangan.

“Letnan Leo, jangan memaksa kami untuk menembakmu”

“Tindakanmu sudah diluar batas” kata seorang perwira sambil menodongkan senjata kea rah Bhayangkara.

“Huh, kalian ingin menembak pimpinanmu sendiri”

“Cobalah, yang jelas saat ini aku memiliki prajurit yang lebih tangguh dari kalian”

Sinar gelap muncul diantara tubuh Bhayangkara. Sekejap sinar itu berubah menjadi puluhan prajurit Beast. Mereka siap untuk bertarung.

“Beast, habisi mereka semua!!”, Beast bergerak maju dan memukul mundur para perwira yang menjaga ruang senjata. Dengan leluasa Bhayangkara memasuki ruang control. Dengan senjatanya Bhayangkara menembaki pengawal menteri. Kini tinggal komisaris Ghazali dan menteri pertahanan yang dibiarkan hidup.

“Leo, Tak kusangka kau begitu biadab” Komisaris Ghazali terlihat gemetar. Sebagai palang pintu terakhir dia akan melindungi menteri pertahanan.

“Komisaris, di tengah system yang bobrok ini dunia membutuhkan seorang pemimpin. Pemimpin yang mampu bertindak dengan tangan besi dan didukung oleh kekuatan yang luar biasa”

“Guna mewujudkan itu semua, maka aku akan memulai dengan menghancurkan orang penting macam kalian” Leo, mengarahkan senjatanya kea rah mereka berdua.

“Selamat tinggal para pejabat busuk, semoga harimu indah di neraka” Leo melepaskan peluru metalum ke arah mereka berdua.

BLAASTTT !!! Kilatan cahaya putih menyambar tubuh komisaris dan menteri, Cakra dan Raka datang di waktu yang tepat.

“Raka, selamatkan mereka berdua. Aku akan menghalau-nya” Cakra menyiapkan Lightning Sword dan memasang kuda-kuda bertarung. Raka segera membawa mereka berdua untuk berlindung di tempat yang aman.

Setelah mengalahkan beberapa prajurit beast, Raka, komisaris Ghazali dan pak menteri bertemu dengan Briptu Arman dan Dr. Imelda di sebuah koridor.

“Sersan Raka, darimana saja kau?” Arman begitu terkejut dengan kedatangan Raka.

“Taka da waktu untuk menjelaskan, Cepat bawa komisaris dan menteri ke basemen bawah segera!!”

Arman meninggalkan Raka dan Dr. Imelda bersama komisaris Ghazali dan menteri. Tiba tiba tubuh Dr, Imelda ambruk dan Raka dengan sigap menangkapnya. Raka melihat darah mengucur deras dari perutnya.

“Doktor, bertahanlah aku akan menyelamatkanmu” Raka berusaha memberikan harapan kepada Imelda.

“Taka da w-a w-aktu lagi sersan” suara Imelda melemah.

Raka merasa iba melihat kondisi Dr. Imelda.

“Siapkan dirimu untuk MARK II”, Dr Imelda mengeluarkan benda berbentuk jam dari sakunya.

Raka menerima jam itu dan memakainya.

“Itu adalah alat aktivasi untuk Mark II, tekan tombol merah dan masukan suaramu untuk memanggil Armor Bhayangkara” Dr. Imelda menghentikan perkataannya dan mulai batuk darah.

“Tidak doctor, kau harus bertahan. Kau harus melanjutkan proyek Bhayangkara” Tak terasa mata Raka berkaca kaca. Ia terus menyemangati Imelda agar kuat dengan kondisinya.

“Jangan K-K-khawatir, aku sudah m-menyerahkan arsip penelitian kepada asistenku. Temukan Dr. Ale dia akan membantumu mengembangkan armor Bhayangkara”

“Raka, aku yakin Kau adalah or-orang yang b-baik, k-a-kau tak mungkin bertindak seperti yang diberitakan s-selama ini”

“Aku p-percaya k-kepadamu”

“g-gu-nakan-lah B-bhayangkara untuk melindu-ngi ma-manu-sia…………” kata kata terakhir Dr. Imelda sebelum dia menutup mata untuk selamanya.

Raka tertunduk, dia menangis sedih orang yang selalu memberinya semangat dalam bertugas telah tiada.

“LEEEOOOO, KEPARAAAAT KAU!!!” Raka menjerit histeris. Dalam benaknya terbakar amarah ingin segera mengalahkannya. Raka membaringkan tubuh Imelda “Beristirahatlah dengan tenang Imelda, akan kukalahkan Leo untukmu”

Raka menekan tombol merah pada jam tangannya “BHAYANGKARA STARTING UP!!!”

Tiba-tiba sebuah benda menyerupai jet tempur mini melesat terbang dari sudut ruangan. Dengan kecepatan terbangnya benda itu menjatuhkan beberapa prajurit Beast. Benda itu memisahkan diri menjadi beberapa bagian dan langsung menempel di tubuh Raka. Sebagai wujud terakhir. Helmet menutup otomatis di kepala Raka.

“BHAYANGKARA MARK II READY” system transformasi selesai.


Armor GauardBhayangkara Mark-2

Raka dengan armor Bhayangkara-nya sendiri bergerak maju dan menghajar prajurit beast tanpa ampun.

“WEAPON SYSTEM, DUAL GUN MODE” senjata pistol diaktifkan dan ditembakan ke mereka semua. Tak cukup sampai disitu Raka melakukan manuver serangan mematikan untuk melumpuhkan pimpinan prajurit beast yang ada.

Setelah semua Beast di koridor dikalahkan Raka segera menuju ruang senjata untuk menyusul Cakra.

Cakra masih terlibat pertarungan sengit dengan Leo.

“WEAPON SYSTEM, CHAINSAW MODE” Raka mengeluarkan dua gergaji mesin dari kedua tangannya. Dia segera meloncat dan menebaskannya kea rah leo.

Leo terhempas mundur akibat serangan gergaji mesin. Bagian dada armor miliknya mengalami kerusakan. Sementara Raka segera bergabung dengan Cakra dan mengaktifkan pistol gandanya.

“Armor yang keren kawan” Cakra memuji penampilan Raka.

“Yeah, mari satukan kekuatan untuk menghabisi keparat ini”

 
“Cih, kalian pikir akan menang melawanku”, Leo bangkit kembali.

“Kalian hanya dua kutu busuk, yang akan menjadi tumbal bagi dunia yang baru” ujar Leo ketus.

“BEAST. HANCURKAN MEREKA!!!”

Sekelompok prajurit Beast level 2 muncul dan menyerang mereka berdua.

CAKRA dan BHAYANGKARA bersiap untuk melawan.

“Untuk umat Manusia!!” Cakra dan Bhayangkara bertarung bersama.

Salah satu Beast bersenjatakan pedang beradu dengan Lightning Sword. Dengan Lightning Slash, Beast itu dihempaskan ke udara dan disambut dengan tembakan Dual pistol. Sungguh kombinasi luar biasa.

Dengan kekompakan satu sama lain, Cakra dan Bayangkara berhasil menjatuhkan prajurit Beast level 2. Bahkan mereka berhasil mengkombinasikan serangan secara bersamaan.

Melihat anak buahnya banyak yang tewas Leo berlari keluar ruangan. Cakra dan Bhayangkara terus mengejarnya. Pengejaran akhirnya sampai di puncak gedung. Mereka bertarung diatas landasan Helikopter.

“Kalian ingin merasakan kekuatanku, Baiklah” Leo memutuskan untuk melawan mereka berdua.

“Akan kubalas kematian Imelda” Raka bergerak maju dan menghempaskan tinjunya. Serangan itu dapat ditepis.

“apa kau sadar Raka, kemampuanmu masih jauh dibawahku” Leo membalikan serangan itu dan menendang tubuh Raka.

“Tidak Bila kita bertarung sebagai Tim” Cakra meloncat maju dan melepaskan Lightning Strike.

Serangan itu pas mengenai punggung Leo yang berisi baterai Chrysalium . Dari laporan computer terlihat energy armor Leo menurun drastis.

“Haaah, kalian sungguh kurang ajar”, Leo mengaktifkan tombol di dadanya dan seketika serangan sinar listrik muncul dari kedua tangan. “ELECTRIC BEAM!!!”

Raka berhasil menghindar namun Cakra terkena sengatan listrik dari serangan itu.

“Kau taka pa-apa Cakra” Raka membantu Cakra untuk bangkit.

Leo melesat kearah mereka berdua dan menghujamkan serangan bertubi-tubi. Dia harus cepat menghabisi dua satria itu sebelum energinya melemah.

Cakra dan Bhayangkara terlihat kewalahan dalam mengantisipasi serangan Leo. Kemampuan bertarungnya sungguh luar biasa. Tapi Bhayangkara berhasil melihat celah dari serangan Leo, ketika Leo meloncat untuk menerjang Cakra, Bhayangkara berhasil menangkap salah satu kakinya dan menghempaskan kembali ke tanah. Melihat kesempatan itu Cakra tak menyiakan kesempatan dia segera menghujamkan Lightning Slash kea rah Leo. Leo terpental jauh ke udara dan akhirnya Bhayangkara menembakan dual pistolnya “DUAL BLASTER SHOOT” tembakan terakhir itu meledakkan Armor Bhayangkara Mark I.

“Rasakan itu bedebah” Raka terlihat puas dapat mengalahkan Leo.

“Ayo sobat, masih banyak yang harus dikerjakan” Cakra mengulurkan tangannya.

Raka membalas jabat tangan Cakra “Kita tim yang hebat kan?”

Cakra menganggukkan kepalanya.

 
……………………………………………………

 
Setelah kejadian itu struktur jajaran kepolisian mulai berbenah. Karena banyak bagian gedung yang hancur akibat serangan Beast. Untuk sementara kantor J.P.D dipindahkan ke ruang bawah tanah lengkap dengan penyimpanan armor. Komisaris Ghazali mengeluarkan pernyataan resmi bahwa serangan tersebut didalangi oleh Letnan Leo dan dia dinyatakan tewas. Selain itu Cakra yang dianggap sebagai musuh public dicabut statusnya. Dia dikenal sebagai pahlawan penyelamat manusia. Raka kembali bertugas di jajaran kepolisian. Atas tugas-tugasnya dia naik pangkat menjadi Letnan dan dipercaya sebagai pemakai armor Bhayangkara Mark II. Setelah menghadiri pemakaman Dr. Imelda, Raka menemui Dr. ale untuk melihat arsip pengembangan armor Bhayangkara. Budi kembali menjalani hari-harinya sebagai guru SMA Radjawali. Bahkan kini, Raka mulai diterima kehadirannya oleh Nouva. Bukan sebagai kekasih melainkan sahabat. Sejenak mereka bisa bernafas lega.

Nun jauh disana Betrix, Azul & Zarc mengamati sosok tubuh penuh luka bakar dan dia masih hidup……..


To Be Continued………………

https://www.facebook.com/notes/satria-wars-official-fanfic-group/cakra-satria-cahaya-episode-12-part-ii/1414235168813531