Pencarian hampir dilakukan di berbagai sudut kota namun tak juga menemukan titik terang. Tak terasa waktu berjalan menunjukan pukul satu siang, Sedangkan mereka belum menemukan petunjuk apapun.
Tomi merasa frustasi, masih terbayang tingkah Regina yang penuh semangat selalu mengisi hari-harinya.
Ia tak rela jika sahabat terbaiknya harus tewas di tangan Beast. Budi menenangkan Tomi dan berusaha memberikan semangat agar tak mudah menyerah.
Budi ingat waktu itu di Aula Central Park saat pertunjukan sulap dia merasakan aura beast yang kuat. Maka ia mengajak Tomi kesana untuk menemukan petunjuk.
Jam 3 Sore di Central Park, Budi memeriksa tempat di belakang panggung sulap. Ada yang aneh ketika dia melihat penjaga yang tengah tertidur. Ketika Budi menghampiri mereka dan menanyakan sesuatu mereka tak merespon. Tomi yang sudah tak sabar berusaha membangunkan mereka, Tomi semakin terkejut tatkala tubuh dua penjaga itu roboh ke tanah dengan bekas gigitan di leher mereka.
"Tak salah lagi ini pasti ulah Beast" Budi segera mengajak Tomi memasuki aula gedung. Dari dalam gedung Tomi dan Budi dikejutkan oleh suara Tawa yang mengerikan.
"HAHAHAHAHA, Kalian telah masuk perangkapku. Tempat ini akan menjadi kuburan kalian"
"Tunjukan dirimu Beast sialan!!" Tomi benar-benar geram.
"HAHAHA, Saatnya kita bermain main", Sosok pria yang tak lain adalah pesulap Draculus datang dari salah satu sudut ruangan.
"Hei, bukannya dia pesulap itu?" tanya tomi
"Benar, rupanya dia adalah Beast yang melukai Regina" Budi bersiap dengan Lightning Changernya.
"Darah manusia, sungguh makanan yang menyegarkan bagiku. Termasuk Darah temanmu itu" Draculus memancing emosi mereka berdua.
"Kini siapa yang akan kucicipi darahnya lebih dulu?" Draculus tersenyum dan mengubah wujudnya menjadi Beast.
Budi langsung Berubah menjadi Cakra dan maju ke arah Draculus. Ketika akan menyerangnya tiba-tiba Draculus menghilang, Cakra terlihat bingung "Kemana dia?"
"Hey Cakra", Draculus muncul di belakang Cakra dan menghantam perutnya. Cakra tersungkur dan kembali bangkit untuk melakukan serangan balasan. Untuk membingungkan Cakra, Draculus kembali melakukan triknya.
"Dark Illusion", Draculus memecah wujudnya menjadi banyak. Dan satu persatu mereka menyerang Cakra. Sementara itu Tomi juga disibukan dengan kembaran Draculus lainnya.
"Cukup, hentikan permainanmu" Cakra berteriak kencang
"Jade Visor!!!" Cakra mendeteksi tubuh Draculus yang asli dengan permata merah yang terpasang di keningnya. Melalui pengelihatan visornya tampak tubuh Draculus yang asli memancarkan aura kemerahan.
Waktu semakin menipis, jam sudah menunjukan pukul lima sore. Kurang setengah jam lagi matahari akan terbenam. Cakra segera mengeluarkan Lightning Sword dan menebas tubuh Draculus palsu satu persatu.
Cakra berlari menuju Draculus yang asli dan tak memberikan ampun lagi, Draculus yang mulai terpojok dengan serangan Cakra berusaha kabur. Namun kali ini Cakra tak memberikan kesempatan untuk lari.
"Lighting Slash!!" Cakra berhasil menebas salah satu lengan Draculus. Darah kehitaman mengucur deras dari bagian tubuhnya yang terluka. Draculus mengerang kesakitan. Lengan draculus yang terputus berubah menjadi abu.
"Tomi, cepat masukan abu-nya ke dalam botol.
Itu bisa menyembuhkan Regina" perintah Cakra.
Tomi bergegas memunguti serbuk itu dan memasukannya ke dalam botol minuman sementara Cakra bersiap menghabisi Draculus.Tangan kanan Cakra diselimuti cahaya kemilau dan kemudian.
"LIGHTNING BLOW!!!!" dihantamkannya tinju terkuat Cakra ke tubuh Draculus, Beast itu meledak seketika.
"Cepat Tomi, Kita harus ke tempat Regina!", Cakra memegang tubuh Tomi dan keduanya berubah menjadi Cahaya.
Dengan kemampuan teleport Budi dan Tomi telah sampai di rumah Regina. Mereka segera mencampurkan abu Draculus ke dalam air putih dan meminumkannya ke Regina yang tengah terbaring di tempat tidur.
Beberapa saat kemudian Luka gigitan di leher Regina menghilang, Tubuhnya yang tadinya pucat kembali seperti semula. Regina membuka matanya dan kelihatan bingung dengan apa yang terjadi. Syukuralah Budi dan Tomi dapat menyelamatkan Regina dari kematian. Budi merasakan teror Beast kian membahayakan, setelah ini apalagi yang akan mereka rencanakan?
To Be Continued...................
Sumber : https://www.facebook.com/notes/satria-wars-official-fanfic-group/cakra-satria-cahaya-episode-8/1411629909074057
