='body-fauxcolumns'>

Wednesday, 31 December 2014

Cakra Satria Cahaya - Episode 05

EPISODE V:

Oleh Andrie Firmansyah pada 28 November 2013 pukul 1:01

Budi memulai aktivitasnya mengajar kelas IIIC, ketika dia melihat salah satu bangku kosong dia menanyakan tentang muridnya yang bernama Yoga. Tomi menyatakan bahwa sudah tiga hari Yoga tidak masuk sekolah. Yoga sendiri adalah siswa penyendiri yang jarang bergaul dengan teman sekelasnya. Banyak yang menganggap Yoga adalah anak yang sombong, namun Yoga tak mempedulikan hal itu. Sebenarnya Yoga bersikap demikian karena dilatar belakangi hubungan keluarga yang kurang harmonis. Orang tuanya seringkali terlibat pertengkaran sehingga Yoga lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah. Tanpa disadari oleh keluarga, Yoga bergabung dengan geng motor “Black Skull” pimpinan Raymond. Mereka sering terlibat balapan liar dan penjarahan.

Malam itu geng motor Black Skull tengah bersiap mengadakan balapan liar. Raymond sebagai raja jalanan tengah menantikan lawannya. Beberapa Saat kemudian muncul sekelompok orang yang juga datang membawa motor. Menurut rekan Raymon penantangnya kali ini adalah kelompok yang misterius. Bahkan belum ada data sebelumnya.

   Vixor sang Pemimpin Geng Motor Misterius

“Hah, Geng motor macam gini bakal gua habisin di sini” Raymon meremehkan.
Dia mempersiapkan motornya di lintasan yang akan dijadikan arena balapan. Bersama Yoga dan anggota Black skull lainnya mereka bersiap untuk mengalahkan sang penantang. Sambil memacu gas, Raymon mengejek si penantang.

“Hey, Kalo lu kalah dari gue, gue minta lu semua serahkan uang dua puluh juta dan motor lu semua jadi milik gue”.

Pimpinan dari geng motor itu tersenyum mendengar ucapan Raymond, “Setuju, lantas sebaliknya aku akan meminta satu hal jika kau kalah dari kami”
“apa itu?” Tanya Raymond.
“Nyawamu, dan semua anggotamu” jawab sang pria singkat.
“Bangsat, lu bikir gampang mau ngebunuh gue” Raymond tersulut emosi.
“Oke, kita buktikan siapa yang lebih hebat”

Akhirnya balapan pun dimulai. Raymon, Yoga dan kawan-kawan berhasil mendahului geng motor misterius. Bahkan mereka sempat unggul jauh dari mereka dalam beberapa lintasan. Namun di pertengahan balapan terjadi keanehan. Anggota geng motor misterius itu berubah menjadi Beast, mereka memacu kendaraannya satu persatu dengan kecepatan tinggi. Dengan cepat mereka berhasil menyusul anggota Blackskull. Beast menghabisi mereka satu persatu dengan menabrakan motornya. Melihat teman-temannya sudah menghilang dari lintasan Yoga mulai ketakutan, Apalagi Beast juga mulai mengejarnya. Sementara itu, Raymon yang berada di posisi terdepan juga dikejar oleh penantangnya. Ketika berada dalam posisi terdekat, pria itu juga menunjukan wujud aslinya sebagai Beast bernama Vixor.

 Vixor Beast

Melihat lawannya berubah menjadi sosok Beast Raymond terkejut namun semuanya sudah terlambat Vixor menghancurkan ban depan sepeda motor Raymond dengan sinar dari sorot matanya. Raymon jatuh berguling dari sepeda motornya namun dia masih bisa bangun dan melarikan diri. Vixor memacu motornya untuk mengejar Raymon.

Raymond yang sudah kehabisan tenaga tak mampu lagi berlari.
“Anjing!!! Siapa lu sebenarnya?” raymon terlihat ketakutan.
“Toloong, Tolong jangan bunuh gue”

Vixor yang tadinya terdiam mengamati Raymond yang terluka, segera memacu gas dan Menabrak Raymon dengan motornya.

AAAARRRGHHHHH!!!! Suara jeritan Raymond terdengar pilu, tatkala tubuhnya dilindas oleh motor Vixor. Dia tewas seketika.

Yoga yang berada tak jauh dari tempat itu langsung shock, dia tak menyangka bahwa malam itu dia akan bernasib naas. Walaupun Yoga berhasil lolos dari kejaran Beast, namun dia telah kehilangan rekan-rekannya, termasuk pimpinan yang dihormatinya Raymond. Tubuhnya lemas tak dapat berbuat apa-apa.

Beberapa saat kemudian Polisi datang ke tempat kejadian, Sersan Raka yang memimpin penyelidikan itu merasa miris melihat jasad anak-anak muda yang tewas menggenaskan di jalan raya.
“Ini, pasti ulah Beast” Raka mencoba mengambil kesimpulan.
“Sulit dipercaya, mereka semakin membabi buta” jawab Briptu Arman rekan yang mendampingi dalam penyelidikan itu.

“Sersan, Kami menemukan seseorang yang selamat” seorang anggota polisi berhasil menunjukan posisi Yoga berada. Raka bergegas menghampiri dan melihat tubuh yoga yang gemetaran dengan tatapan mata kosong. Yoga segera dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.

Keesokan Harinya, Budi, Tomi, Regina & beberapa siswa datang menjenguk Tomi di rumah sakit. Kebetulan disaat yang sama Sersan Raka juga berada disana.

Sersan Raka menyambut Budi dan mereka saling berjabat tangan. Budi sebenarnya sudah mengenalnya namun dengan identitas lain sebagai Cakra. Tak ingin sersan Raka curiga Budi menjaga sikapnya.

“Selamat siang sersan, Saya Budi Prawira Guru dari Yoga dan ini adalah teman-teman sekelasnya” Budi memperkenalkan diri.
“Saya sersan Raka Adhiswara, divisi investigasi kepolisian”, jawab Raka sambil menjabat tangannya,
“Apakah Yoga sering tidak masuk kelas?”
“Betul pak, hamper 3 hari ini dia tak terlihat di kelas, bahkan waktu saya berkunjung ke rumahnya orang tuanya juga tak mengetahui keberadaannya” Budi mencoba menjelaskan.
“Kasian anak itu dia terlibat pergaulan yang salah, Naasnya dia juga berurusan dengan makhluk yang berbahaya”.
“maksud sersan?”
“Ya, apakah anda tidak mendengar serangan Beast akhir-akhir ini?” Raka balik bertanya.
“jadi, semua ini adalah ulah beast?”
“aku masih melakukan investigasi, sebaiknya jaga baik-baik anak itu suruh orang tuanya untuk mengawasinya”
“Maaf pak Budi, saya harus kembali ke kantor silahkan lanjutkan kunjungan anda” Sersan Raka meninggalkan Budi di rumah sakit.
Budi mengangguk paham, di waktu yang tepat dia akan menemui sersan raka kembali untuk melenyapkan Beast yang telah meneror Yoga.

Ketika sirine berbunyi unit kepolisian berhasil mendeteksi ciri-ciri Beast yang menyerang geng motor Blackskull lewat CCTV yang dipasang di sudut jalan raya.  Sersan Raka bersiap untuk memburu Vixor dan kawanannya. Sebelum memasuki mobil Raka dikejutkan dengan kehadiran Cakra.
“Cakra, kau datang di saat yang tepat”
“Ya sersan, aku sudah mengetahuinya ayo kejar dan hancurkan mereka”
“Ngomong-ngomong, Butuh tumpangan” Sersan Raka mengajak Cakra untuk berangkat bersamanya.
“Maaf kapten, silahkan duluan” Cakra melesat menjadi cahaya.
“seperti biasa ya” Raka tersenyum dan mulai memacu mobilnya.

Sesampainya di lokasi, sersan Raka melihat Vixor dan anak buahnya memacu motor sambil menyerang warga. Sersan Raka melumpuhkan satu persatu anak buah Vixor. Sementara Cakra berusaha menjatuhkan Vixor dari motornya.

“Cakra, kau mengganggu kesenanganku akan kuhabisi kau!!” vixor geram dan menyerang Cakra. Pertarungan pun terjadi sebenarnya Vixor adalah beast yang tak terlalu kuat dalam pertarungan tangan kosong namun ketika dia kembali menaiki motornya dia sungguh merepotkan.

Berkali-kali Vixor melakukan manuver serangan dengan motornya bahkan dengan mudah dia berhasil menghindari tebasan Lightning Slash milik Cakra. Ketika Cakra akan melakukan tendangan Lighning Cruiser, Vixor membawa motornya melompat dan saling beradu serangan di udara. Cakra gagal melakukan eksekusi Lightning strike dan Vixor menghilang dalam kegelapan malam.

“Beast sialan, aksi motornya sungguh berbahaya” sersan Raka menghampiri Cakra.
“Aku sulit mengalahkannya apabila dia masih mengendarai motor” jawab Cakra.
“jangan khawatir, aku sudah siapkan rencana untuk menjebaknya” Sersan Raka menyarungkan pistol revolvernya.
“apapun rencanamu kita harus lakukan secepatnya” Cakra menepuk bahu Raka
“ya, pasti”


To Be Continued…….