='body-fauxcolumns'>

Wednesday, 31 December 2014

Cakra Satria Cahaya - Episode 04

EPISODE IV:

Oleh Andrie Firmansyah pada 25 November 2013 pukul 15:14

Cakra dan sersan Raka sepakat melakukan penyelidikan di EON Regency, blok tanah yang dimiliki oleh Bangun Group. Diyakini disana Terpendam Segel mistik yang dicari oleh Beast. Setelah menelusuri blok demi blok, Akhirnya Sersan Raka berhasil menemukan Arameth dan beberapa Beast level rendah yang sedang melakukan penggalian. Mereka berbagi tugas, Sersan Raka memancing anak buah Arameth menjauhi lokasi penggalian sedangkan Cakra akan menghancurkan segel mistik beserta Arameth.


“HOOI, Makhluk bodoh apa yang kalian lakukan?”

“Aku akan menghancurkan kalian semua”, Raka terjun dari atap sambil menembakkan senapannya.

Arameth murka melihat hal itu dan dia segera memerintahkan anak buahnya untuk mengejar Raka. Rencana berjalan mulus beberapa Beast terpancing meninggalkan lokasi sedangkan Arameth dan sisanya tetap melakukan penggalian. Tak beberapa lama Sinar Keunguan muncul dari dalam tanah. Inikah segel mistik yang dimaksud.

Dengan kekuatannya Arameth mengangkat Segel Mistik keluar dari dalam tanah . Belum selesai usahanya Arameth dikejutkan dengan kilatan cahaya yang menyerangnya dan seperti biasa kilatan itu menjelma menjadi sosok Budi Prawira yang sudah bersiap dengan lightning Changernya.

“Tak akan kau biarkan kau mendapatkan segel mistik itu”

Sekejab Budi mengaktifkan Lightning Changer dan “BERUBAH!!!”

“Kurang ajar kau Cakra, Beast serang dia!” perintah Arameth.

Cakra bertarung dengan anak buah Arameth, di tempat lain Sersan Raka juga menghadapi serbuan Beast. Kemampuan bertarung Raka yang mumpuni, berhasil menjatuhkan beberapa Beast.

“Lumayan juga kemampuanmu Sersan”, puji Cakra sambil menghajar anak buah Arameth.

“Jangan meremehkanku Cakra, sebagai manusia aku tak akan menyerah”

Akhirnya semua beast berhasil ditaklukan dan tersisa Arameth yang membawa Segel mistik.

“Sekarang giliranmu Cakra, Aku akan mengamankan lokasi ini” Sersan Raka menyerahkan sepenuhnya tentang segel mistik dan Arameth. 

“Baiklah sersan kau boleh pergi sekarang” Cakra bergegas maju kea rah arameth, dan sersan Raka berlari untuk mengamankan lokasi.

Arameth melepaskan beberapa serangan proyektilnya “Dark Shoot!!”

Cakra menghindar, namun beberapa proyektil berhasil mengenai tubuhnya. Arameth tak menyiakan kesempatan itu. Dia menghajar Cakra dengan membabi buta.

“LIGHTNING SWORD” Cakra menepis serangan Arameth dengan pedangnya. Cakra menebaskan Lightning Sword ke tubuh Arameth serta merebut segel mistik dari tangannya.

“Tidaak, apa yang kau lakukan!!” Arameth berteriak histeris

Cakra melemparkan segel mistik itu ke udara dan menghancurkannya dengan Lighting slash.

“KEPARAT KAU CAKRAA!!!” Arameth terbakar amarah setelah segel mistik yang dicarinya dihancurkan.

Arameth melepaskan bola sinar hitam yang tak mampu ditepis oleh Lightning Sword. Cakra tersentak jatuh dan Arameth kembali melarikan diri.

Sersan Raka kembali ke arah Cakra dan membantunya untuk berdiri.

“Hey, kau tak apa-apa?” Sersan Raka menghawatirkan kondisi Cakra.

“Aku tak apa-apa sersan, yang penting segel mistik itu sudah dihancurkan” jawab Cakra sambil terlihat kelelahan.

“Apa fungsi dari segel itu?”Sersan Raka semakin penasaran

“Apapun itu, yang jelas akan digunakan untuk menghancurkan manusia”

“Lantas apa yang akan kau lakukan setelah ini?”

“aku akan memulihkan energiku untuk menghadapinya kembali”, Akhirnya Cakra kembali berubah menjadi cahaya dan meninggalkan Sersan Raka.

“Terima kasih, Sobat” sersan Raka merasa sangat terbantu dengan Cakra disisinya.

 ***************** 

Pagi di SMA Rajawali

Tomi mendapatkan kabar bahwa jam pelajaran Pak Budi kosong, Setelah ia bertanya kepada beberapa guru, Tomi mendapatkan keterangan bahwa Pak Budi sedang sakit. Tomi segera memberitahu hal ini kepada Regina, mereka berdua cemas Pak Budi terlibat pertarungan dengan Beast yang kuat. Kekhawatiran yang sama juga dialami Bu Nouva. Tak biasanya guru yang penuh semangat itu tiba-tiba jatuh sakit. Akhirnya mereka memutuskan untuk menjenguk Budi di rumahnya.

Dalam perjalanan Bu Nouva sempat menanyakan beberapa hal kepada Tomi dan Regina.

Dengan gayanya yang ceplas-ceplos Tomi tidak sengaja membocorkan identitas dari Pak Budi. Belum selesai berkata Regina membungkam mulut Tomi, “Eh Jangan sekarang Tom”

Tomi mengangguk mengerti, Bu Nouva masih bingung dengan penjelasan Tomi namun Regina mengalihkan topic pembicaraan.

Di rumah Budi

Budi tinggal sendiri di rumah kontrakan miliknya, Latar belakangnya yang yatim piatu telah menempanya sebagai pribadi yang pantang menyerah. Ketika tubuhnya merasakan sakit akibat pertarungannya dengan Arameth dia selalu ingat pesan Bu Amina kepala panti asuhan yang membesarkannya sejak kecil dan menganggapnya seperti anak sendiri.

“Pada dasarnya setiap manusia memiliki keberanian dan dengan keberanian itulah kita akan bangkit dari keterpurukan” itulah pesan yang selalu diingat oleh Budi.

TOK TOK TOK

Pintu rumah Budi diketuk oleh Bu Nouva. Budi berjalan ke depan dan membukakan pintu untuk mereka.

“Kenapa anda pak? Sakit apa?” Tanya bu Nouva cemas

“Tak apa bu, hanya terjatuh dari sepeda” Budi mencoba memberikan alas an yang pas bagi bu guru cantik itu. Namun Tomi dan Regina mengerti dengan situasi tersebut.

Regina dan Nouva bergegas ke dapur dan memasakan masakan untuk Budi, sementara Tomi membantu Budi mengobati luka-lukanya.

“Pak, Beast kali ini sangat kuat ya?”

“Ya, Tapi aku yakin aku bisa mengalahkannya” Budi memberikan senyum optimis

Masakan yang dibuat Nouva dan Regina telah selesai dan mereka berempat makan bersama.

“Pak Budi, Hati hati dong kalo naik motor, Pasti ngebut yah?” nouva bertanya

Budi hanya tersenyum dan menikmati hidangan yang dimasak.

“Iya tuh, Bu nouva sampe khawatir sama anda” Celetuk Regina, Tak terasa muka bu Nouva terlihat memerah.

“Ya tenang saja, Untuk bu guru kita yang cantik saya kan berusaha untuk cepat pulih”

“ih, dasar ini bukan demi aku saja tapi demi murid-muridmu juga” bu nouva berusaha berkelit  walaupun di dalam hatinya ia mulai tertarik dengan kepribadian Budi.

Mereka pun menghabiskan makanan sambil mengobrol santai.

 **************


Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 4 sore, akhirnya mereka bertiga berpamitan pulang.

“Lekas sembuh ya pak” harap Nouva

“Jangan panggil Pak donk, disini kan bukan di sekolah” jawab budi santai.

Wajah Nouva kembali memerah malu.

“Ciee cieee, romantic nih yee” Tomi memanas manasi mereka berdua.

“Sudah sudah Biarkan pak Budi istirahat kalian juga harus cepat pulang besok ada ulangan bahasa inggris” bu Nouva bergegas meninggalkan rumah Budi.



Budi kembali melakukan pemulihan lukanya dengan meditasi dan tiba-tiba Lightning Changer bersinar berkelip-kelip. Budi mendapatkan visi bahwa Arameth menantangnya untuk bertarung.

Akhirnya Budi benar-datang ke lokasi dan Arameth sudah menunggunya.

Budi segera berubah menjadi Cakra Satria Cahaya.

“Cakra, Kau tak akan kumaafkan karena berani menghancurkan segel mistik milik kami”

“Hari ini akan menjadi kematianmu” ancam Arameth

“Tutup mulutmu, Beast. Akulah yang akan menghancurkanmu” Cakra bersalto kea rah Arameth dan melepaskan pukulannya. Arameth mengetahui arah pukulan Cakra dan dia menghindar sambil melepaskan proyektil andalannya.

Kali ini Cakra sudah sigap dengan kondisi itu dan mulai mengeluarkan Lightning Sword dan menangkisnya. Mereka berdua terlibat duel seru.

Cakra berusaha memancing Arameth untuk mengeluarkan Bola proyektil raksasa seperti sebelumnya. Dan Cakra mengulur waktu untuk membuat Arameth kelelahan. Akhirnya saat yang ditunggu tiba, Arameth kembali bersiap melepaskan Bola energy. Ketika Bola energy dilepaskan Cakra meloncat tinggi di udara dan melepaskan tendangan maut. “LIGHTNING CRUSHER!!!!”

Tendangan itu mengenai tubuh Arameth dan seketika tubuhnya Meledak bersama api biru.

***********

Di tempat lain:

Betrix murka karena segel mistik telah dihancurkan oleh Cakra. Azul yang juga berada di tempat yang sama memanaskan suasana dengan celotehnya.

“Huh, Kau salah mempercayakan tugas ini kepada Beast lemah macam Arameth”

“Diam Kau Azul!! Apa kau juga lebih kuat darinya” Betrix balik menyindir

Azul yang tersult emosi mengeluarkan hawa panas dari matanya.

“SUDAH, HENTIKAN!!!” bentak suara dari seorang pria paruh baya dengan setelan tuxedo hitam.

Azul dan Betrix segera memberi salam kepada pimpinan mereka Master Zarc.

 Azul - Master Zarc - Betrix

“Segel mistik itu bukan satu satunya sumber kekuatan untuk menghancurkan umat manusia, Masih banyak sumber kekuatan lainnya yang tersembunyi” master Zarc berjalan tenang kea rah mereka berdua.

“dan Cakra, Selama ini menjadi pengganggu buat kita. Segeralah untuk menghabisinya” ujar

Master Zarc sambil duduk di singgasananya.

“Baik Master” Azul dan Betrix mematuhi perintah tuannya.

 To Be Continue

Sumber : https://www.facebook.com/notes/satria-wars-official-fanfic-group/cakra-satria-cahaya-episode-4/1410404402529941