='body-fauxcolumns'>

Wednesday, 31 December 2014

Cakra Satria Cahaya - Episode 03

EPISODE III:

Oleh Andrie Firmansyah pada 25 November 2013 pukul 12:03

Regina dan Tomi telah mengetahui identitas Budi sebagai Cakra Satria Cahaya. Akhirnya Budi menceritakan semua yang dialami olehnya kepada mereka, tetapi dengan satu syarat mereka harus merahasiakannya kepada seluruh siswa dan guru di SMA Radjawali untuk melindungi keselamatan semua pihak dari ancaman Beast. Merasa jiwa mudanya terbakar, Tomi mengajak Regina untuk membentuk team yang menyelidiki aktivitas Beast. Sepulang sekolah mereka sering berkumpul di Rumah Budi untuk membahas hal-hal yang ada hubungannya dengan Beast. Selain itu, sebagai guru yang baik Budi sering memotivasi mereka untuk rajin belajar dan mengejar cita-cita.


Berita di Televisi…..

Jasad perempuan pengusaha butik ternama Tania Renata ditemukan tewas tak jauh dari rumahnya. Berdasarkan hasil olah TKP diduga korban tewas akibat racun mematikan. Sersan Raka yang berada di tempat kejadian memberikan keterangan kepada wartawan agar tetap tenang. Ia curiga kematian wanita itu disebabkan oleh Beast, namun karena tak ingin membuat kepanikan di masyarakat sersan Raka merahasiakannya dari media. Bu Nouva yang melihat tayangan di televisi tak bisa memalingkan pandangannya dari Sersan Raka. Memory-nya menyeruak ke masa lalu. Dia adalah orang yang pernah mengisi hatinya. Namun ia tak ingin terbawa suasana dan mulai menjalani aktivitasnya untuk mengajar di kelas.

Malam Hari, Di dalam sebuah ruangan rahasia.

Wanita cantik tampak serius memainkan piano klasik. Namun Seketika Wanita itu menghentikan permainan pianonya.

“Kau menjalankan tugasmu dengan baik Arameth” kata wanita itu kepada sosok beast yang muncul dihadapannya.
Beast Arameth

“Terimakasih, nona Betrix” Beast itu menjawab sambil membungkukan badannya untuk memberi salam. Wujudnya berubah dari Beast yang menyeramkan menjadi seorang Wanita dengan kulit pucat.

“Tetapi tugasmu belum selesai, masih ada yang harus kau kerjakan”, Betrix kembali memainkan pianonya.

“Baik, nona”, Arameth mengangguk paham dan dia pun menghilang.

Seperti biasanya Regina dan Tomi berkumpul di Rumah Budi. Dengan Laptopnya Regina membuka file berita di internet tentang serangkaian pembunuhan misterius. Termasuk apa yang menimpa pengusaha butik bernama Tania beberapa hari yang lalu. Budi menganalisa kembali kejadian kejadian itu dan ditarik kesimpulan bahwa wanita pengusaha Butik sempat terlibat affair dengan Bangun Soebowo seorang pengusaha property ternama. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Briptu Arman, Dia menyerahkan beberapa dokumen penting tentang data korban wanita dan keterlibatannya dalam bisnis property kepada Sersan Raka.


Keesokan Harinya:

Di kantor property Soebowo Grup. Sersan Raka bermaksud menemui Bangun, tetapi usahanya mendapatkan larangan dari anak buahnya. Bangun yang tiba ke kantor dengan mobil mewah langsung bergegas masuk ke ruang kerjanya. Betapa terkejudnya Bangun ketika melihat Betrix.

“Selamat Pagi, pak direktur” Sapa Betrix.

“Betrix, apa yang kau lakukan disini?” Bangun terlihat gemetar, keringat dingin mengucur deras di keningnya.

Betrix berdiri dan berjalan mendekati Bangun.

“Ingat Bangun, Kami telah melenyapkan Tania sesuai dengan perintahmu” Ucap Betrix di hadapan Bangun.

“Kami ingin menuntut janjimu untuk mendapatkan segel mistik yang terpendam di tanah yang kau beli, Tapi apa yang kau lakukan. Kau malah mengirim anak buahmu untuk membunuhku dan ingin menguasai segel mistik itu sendiri”

“Kau sungguh manusia tamak, dan sekarang rasakan akibat perbuatanmu” Betrik menancapkan jarum beracun ke leher Bangun. Bangun menjerit kesakitan dan segera bergegas menekan tombol bahaya. Beberapa sekuriti segera masuk ke ruang kerja bangun dan melepaskan tembakan kea rah Betrix. Beberapa butir pelor berhasil di tahan oleh Arameth.

“Arameth, urus mereka semua!!” perintah Betrix sambil menghilang menjadi Cahaya hitam.

Arameth menjatuhkan para sekuriti dan memandangi Bangun yang sekarat akibat racun mematikan dengan senyum sinis. Melihat kegaduhan yang terjadi dalam kantor, sersan Raka menerobos masuk dia berusaha menenangkan kondisi.

“Jangan Takut, Aku Polisi “ Raka menunjukan Lencananya

“Apa yang terjadi disini?” Tanya Raka pada salah seorang karyawan.

“M-M-MMOn –MONSTER!!!” jawab karyawan itu sambil berlari ketakutan.

“BEAST”, Raka langsung bergegas menuju lokasi. Tetapi ketika dia datang Arameth memutuskan untuk kabur. Ia mendapati Bangun Soebowo tak bernyawa dengan tubuh membiru. Bos besar Soebowo grup itu tewas menggenaskan.

Seusai menghadiri pemakaman Bangun, Sersan Raka memberikan keterangan pada wartawan bahwa pembunuh Bangun sudah teridentifikasi dan dia mulai melakukan pengejaran. Malam harinya, Raka tak segera beranjak dari kantornya dia terus memantau pergerakan CCTV saat kejadian penyerangan di Kantor Bangun Group. Dia berusaha keras mendapatkan gambaran wanita yang terekam di CCTV sesaat sebelum kematian Bangun.

 “Sudah menemukan petunjuk Sersan?”

Tiba-tiba Raka dikejutkan dengan kehadiran Cakra. “Sedang apa kau disini? Darimana kau bisa masuk?” Raka mengangkat senapannya.

“Tenang Sersan, Sudah kubilang aku bukan musuhmu”

“Bagaimana aku bisa yakin?” Raka mencoba memastikan.

“ingat dua kali aku telah menyelamatkanmu”

“ya, tapi aku tak percaya begitu saja”

“Lantas apa maumu sekarang, menembakku?” Cakra kembali bertanya.

Sersan Raka perlahan mulai menenangkan diri dan menyarungkan kembali senjatanya.

“Beast, apa tujuan mereka?”

“Yang jelas mereka sangat berbahaya, mereka akan menghancurkan kehidupan manusia dan aku disini untuk menghentikan mereka” Cakra menjelaskan.

“Kau tahu siapa wanita di CCTV itu, Apa hubungannya dengan kematian Bangun dan Tania?”

“Aku belum tahu, Tapi kita akan segera mengetahuinya”

Cakra menjelaskan kepada Raka tentang keberadaan segel mistik yang terpendam di tanah milik Bangun. Untuk menjawab semuanya Cakra dan Raka memutuskan untuk bekerjasama menghadapi Beast.

 To Be Continued

Sumber : https://www.facebook.com/notes/satria-wars-official-fanfic-group/cakra-satria-cahaya-episode-3/1410374952532886