Regina dan Tomi telah mengetahui
identitas Budi sebagai Cakra Satria Cahaya. Akhirnya Budi menceritakan semua
yang dialami olehnya kepada mereka, tetapi dengan satu syarat mereka harus
merahasiakannya kepada seluruh siswa dan guru di SMA Radjawali untuk melindungi
keselamatan semua pihak dari ancaman Beast. Merasa jiwa mudanya terbakar, Tomi
mengajak Regina untuk membentuk team yang menyelidiki aktivitas Beast. Sepulang
sekolah mereka sering berkumpul di Rumah Budi untuk membahas hal-hal yang ada
hubungannya dengan Beast. Selain itu, sebagai guru yang baik Budi sering
memotivasi mereka untuk rajin belajar dan mengejar cita-cita.
To Be Continued
Sumber : https://www.facebook.com/notes/satria-wars-official-fanfic-group/cakra-satria-cahaya-episode-3/1410374952532886
Berita di Televisi…..
Jasad perempuan pengusaha butik
ternama Tania Renata ditemukan tewas tak jauh dari rumahnya. Berdasarkan hasil
olah TKP diduga korban tewas akibat racun mematikan. Sersan Raka yang berada di
tempat kejadian memberikan keterangan kepada wartawan agar tetap tenang. Ia
curiga kematian wanita itu disebabkan oleh Beast, namun karena tak ingin
membuat kepanikan di masyarakat sersan Raka merahasiakannya dari media. Bu
Nouva yang melihat tayangan di televisi tak bisa memalingkan pandangannya dari
Sersan Raka. Memory-nya menyeruak ke masa lalu. Dia adalah orang yang pernah
mengisi hatinya. Namun ia tak ingin terbawa suasana dan mulai menjalani
aktivitasnya untuk mengajar di kelas.
Malam Hari, Di dalam sebuah ruangan
rahasia.
Wanita cantik tampak serius memainkan
piano klasik. Namun Seketika Wanita itu menghentikan permainan pianonya.
“Kau menjalankan tugasmu dengan
baik Arameth” kata wanita itu kepada sosok beast yang muncul dihadapannya.
Beast Arameth
“Terimakasih, nona Betrix” Beast
itu menjawab sambil membungkukan badannya untuk memberi salam. Wujudnya berubah
dari Beast yang menyeramkan menjadi seorang Wanita dengan kulit pucat.
“Tetapi tugasmu belum selesai,
masih ada yang harus kau kerjakan”, Betrix kembali memainkan pianonya.
“Baik, nona”, Arameth mengangguk
paham dan dia pun menghilang.
Seperti biasanya Regina dan Tomi
berkumpul di Rumah Budi. Dengan Laptopnya Regina membuka file berita di
internet tentang serangkaian pembunuhan misterius. Termasuk apa yang menimpa
pengusaha butik bernama Tania beberapa hari yang lalu. Budi menganalisa kembali
kejadian kejadian itu dan ditarik kesimpulan bahwa wanita pengusaha Butik
sempat terlibat affair dengan Bangun Soebowo seorang pengusaha property
ternama. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Briptu Arman, Dia menyerahkan
beberapa dokumen penting tentang data korban wanita dan keterlibatannya dalam
bisnis property kepada Sersan Raka.
Keesokan Harinya:
Di kantor property Soebowo Grup.
Sersan Raka bermaksud menemui Bangun, tetapi usahanya mendapatkan larangan dari
anak buahnya. Bangun yang tiba ke kantor dengan mobil mewah langsung bergegas
masuk ke ruang kerjanya. Betapa terkejudnya Bangun ketika melihat Betrix.
“Selamat Pagi, pak direktur” Sapa
Betrix.
“Betrix, apa yang kau lakukan
disini?” Bangun terlihat gemetar, keringat dingin mengucur deras di keningnya.
Betrix berdiri dan berjalan
mendekati Bangun.
“Ingat Bangun, Kami telah
melenyapkan Tania sesuai dengan perintahmu” Ucap Betrix di hadapan Bangun.
“Kami ingin menuntut janjimu untuk
mendapatkan segel mistik yang terpendam di tanah yang kau beli, Tapi apa yang
kau lakukan. Kau malah mengirim anak buahmu untuk membunuhku dan ingin
menguasai segel mistik itu sendiri”
“Kau sungguh manusia tamak, dan
sekarang rasakan akibat perbuatanmu” Betrik menancapkan jarum beracun ke leher
Bangun. Bangun menjerit kesakitan dan segera bergegas menekan tombol bahaya.
Beberapa sekuriti segera masuk ke ruang kerja bangun dan melepaskan tembakan
kea rah Betrix. Beberapa butir pelor berhasil di tahan oleh Arameth.
“Arameth, urus mereka semua!!”
perintah Betrix sambil menghilang menjadi Cahaya hitam.
Arameth menjatuhkan para sekuriti
dan memandangi Bangun yang sekarat akibat racun mematikan dengan senyum sinis.
Melihat kegaduhan yang terjadi dalam kantor, sersan Raka menerobos masuk dia
berusaha menenangkan kondisi.
“Jangan Takut, Aku Polisi “ Raka
menunjukan Lencananya
“Apa yang terjadi disini?” Tanya
Raka pada salah seorang karyawan.
“M-M-MMOn –MONSTER!!!” jawab
karyawan itu sambil berlari ketakutan.
“BEAST”, Raka langsung bergegas
menuju lokasi. Tetapi ketika dia datang Arameth memutuskan untuk kabur. Ia
mendapati Bangun Soebowo tak bernyawa dengan tubuh membiru. Bos besar Soebowo
grup itu tewas menggenaskan.
Seusai menghadiri pemakaman Bangun,
Sersan Raka memberikan keterangan pada wartawan bahwa pembunuh Bangun sudah
teridentifikasi dan dia mulai melakukan pengejaran. Malam harinya, Raka tak
segera beranjak dari kantornya dia terus memantau pergerakan CCTV saat kejadian
penyerangan di Kantor Bangun Group. Dia berusaha keras mendapatkan gambaran
wanita yang terekam di CCTV sesaat sebelum kematian Bangun.
“Sudah menemukan petunjuk
Sersan?”
Tiba-tiba Raka dikejutkan dengan
kehadiran Cakra. “Sedang apa kau disini? Darimana kau bisa masuk?” Raka
mengangkat senapannya.
“Tenang Sersan, Sudah kubilang aku
bukan musuhmu”
“Bagaimana aku bisa yakin?” Raka
mencoba memastikan.
“ingat dua kali aku telah
menyelamatkanmu”
“ya, tapi aku tak percaya begitu
saja”
“Lantas apa maumu sekarang,
menembakku?” Cakra kembali bertanya.
Sersan Raka perlahan mulai
menenangkan diri dan menyarungkan kembali senjatanya.
“Beast, apa tujuan mereka?”
“Yang jelas mereka sangat
berbahaya, mereka akan menghancurkan kehidupan manusia dan aku disini untuk
menghentikan mereka” Cakra menjelaskan.
“Kau tahu siapa wanita di CCTV itu,
Apa hubungannya dengan kematian Bangun dan Tania?”
“Aku belum tahu, Tapi kita akan
segera mengetahuinya”
Cakra menjelaskan kepada Raka
tentang keberadaan segel mistik yang terpendam di tanah milik Bangun. Untuk
menjawab semuanya Cakra dan Raka memutuskan untuk bekerjasama menghadapi Beast.
To Be Continued
Sumber : https://www.facebook.com/notes/satria-wars-official-fanfic-group/cakra-satria-cahaya-episode-3/1410374952532886