Raka yang
menjalani pemulihan dari cedera mengalami perkembangan yang positif. Dibawah bimbingan
gurunya Datuk Rajo Alam, dia telah pulih dan dapat melakukan aktivitasnya
kembali. Walaupun menggunakan metode tradisional dan jauh dari system
pengobatan modern Datuk dapat mengembalikan tulang rusuk yang patah menjadi
seperti sedia kala. Tak cukup sampai disitu Raka meminta agar sang guru mau
melatihnya kembali untuk menyempurnakan ilmu beladiri yang dia kuasai. Bertemu
dengan guru yang sudah dianggap seperti orang tua sendiri memberikan kenangan
yang mendalam bagi sang letnan.
Jauh beberapa tahun sebelumnya Raka kecil adalah putra seorang perwira yang sering ditugaskan di berbagai wilayah di negeri ini. Karena Seringnya Orang tua bertugas Raka tumbuh menjadi pribadi yang nakal dan selalu mencari perhatian. Setelah beranjak dewasa Raka tumbuh menjadi pemuda tampan yang sering menjalin kasih dengan gadis-gadis cantik di sekolahnya. Suatu saat Raka jatuh cinta kepada siswi baru bernama Nouva. Dengan kepandaian menaklukan hati wanita, tak mudah bagi Raka untuk mendapatkan cinta Nouva.
Setelah
menjalin hubungan cukup lama, akhirnya hal yang menyedihkan terjadi. Saat
musibah Tsunami yang melanda Aceh Raka mendapatkan kabar bahwa ayah dan ibunya
meninggal saat bencana terjadi. Raka begitu terpukul atas kematian mereka. Raka
mengalami depresi dan memilih untuk meninggalkan Nouva. Ia mulai sadar atas
perbuatannya selama ini, Apalagi ketika dia mendapatkan kabar bahwa ayah dan
ibunya meninggal ketika menyelamatkan nyawa penduduk desa di rumahnya membuat
Raka tertegun. Dia sadar bahwa sang ayah memiliki jiwa heroic dan rela
berkorban untuk orang-orang. Dalam masa pemulihan luka batin, paman Raka
mengajaknya ke sebuah desa di Sumatera. Disana dia dititipkan kepada Datuk Rajo
Alam yang mengajarkannya arti hidup dan makna menjadi seorang lelaki sejati.
Dibawah bimbingan
Datuk Raka digembleng secara fisik dan mental. Dari segi ilmu beladiri Datuk
yang dikenal menguasai beberapa aliran silat sekaligus ini melatih Raka menjadi
seorang pendekar tangguh selain itu Datuk juga menanamkan nilai nilai luhur
dalam kehidupan serta selalu berpesan agar menggunakan kemampuannya untuk
menolong banyak orang. Sebenarnya datuk belum mengajarkan ilmu pamungkas silat
kumayan. Dia berharap Raka suatu saat akan kembali kepadanya dan menurunkan
rahasia ilmu silat kumayan setelah Raka melakukan perantauan. Dan akhirnya
semua benar-benar terjadi, Sang murid telah kembali dari rantau dan bersiap
untuk menerima warisan berharga dari sang guru.
…………………………………………..
Malam hari
sebelum Raka kembali ke Jakarta, Datuk Rajo Alam akan melakukan latihan
terakhir untuk menguji ilmu beladiri Raka. Seluruh murid dikumpulkan di halaman
depan rumah Datuk, tempat dimana mereka mengadakan latihan. Sebagai ujian
pertama Raka diperintahkan sang guru untuk melawan murid-murid lainnya.
Raka yang
sudah berada di tengah lapangan diikuti oleh murid-murid datuk untuk
menyerangnya secara bersamaan. Dengan skill yang matang Raka dapat dengan mudah
menjatuhkan para murid. Datuk terkesan melihat kemampuan Raka yang jauh
meningkat. Ketika semua murid berhasil dikalahkan Raka memberi hormat kepada
sang guru.
“Bagus nak,
kemampuanmu sungguh luar biasa” Datuk terlihat puas sambil mengelus jenggotnya.
“Terima
kasih datuk, semua ini berkat ajaran anda” Raka mencium tangan datuk menunjukan
rasa hormatnya.
“Tidak
anakku, sebagai orang tua aku hanya memberikan sebagian hal yang aku punya,
selebihnya kaulah yang mengembangkannya sendiri” jawab Datuk pelan.
“Baiklah,
sebagai ujian terakhir aku sendiri yang akan melawanmu, jadi bersiaplah”
Datuk dan
Raka berjalan menuju lapangan tengah, semua murid kembali ke pinggir lapangan
dan duduk menyaksikan latihan terakhir antara Raka dan Datuk Rajo Alam.
Mereka
saling memberi salam, tradisi yang umum dilakukan dalam beladiri Silat Kumayan.
Kemudian Raka dan Datuk saling memasang kuda-kuda dan bersiap untuk menyerang.
Rupanya Raka
memulai pertarungan dengan menyerang datuk terlebih dahulu. Dengan sigap datuk
segera menepis serangan raka dan menjatuhkannya dengan sapuan kaki. Luar biasa,
untuk sosok berusia lanjut seperti Datuk gerakannya masih cepat dan memiliki
tenaga yang besar. Ketika tubuh raka menyentuh tanah Datuk segera melepaskan
pukulan kea rah perut.
Reflek Raka
langsung menepisnya dan melakukan gerak kuncian. Karena lebih berpengalaman
Datuk dengan mudahnya melepas kuncian itu dan kembali melancarkan pukulan
secepat kilat.
“Ingat Raka,
fokuskan mata dan pikiranmu” suara datuk terdengar lantang.
Raka
berhasil menangkap tangan datuk dan dengan bahunya dia berhasil mendorong tubuh
Datuk hingga jatuh ke tanah. Namun Datuk dapat kembali berdiri dan memasang
kuda-kuda.
“Selama ini
kau terlalu mengandalkan kekuatan baju besimu nak, ingat untuk memperoleh
kekuatan yang besar kau harus percaya pada kemampuanmu sendiri” Pesan datuk
sambil kembali melesat menyerang Raka.
Kali ini
tendangan mematikan diiringi serangan siku diarahkan dengan cepat oleh Datuk.
Raka merasakan udara disekitarnya untuk membaca pola serangan sang guru.
Akhirnya setelah berhasil menangkis beberapa serangan Raka mendapatkan momen
yang pas untuk memotong serangan Datuk. Raka melepaskan pukulan tepat di bagian
ulu hati Datuk dan akhirnya sang guru berhasil dijatuhkan.
“Cukup Raka,
Bagus kau sudah memahami inti ilmu silat kumayan” kata datuk Rajo Alam sambil
memegang perutnya yang sakit.
“Maafkan
saya Datuk, anda tidak apa-apa?” Raka segera membantu gurunya untuk berdiri.
“Sudah,
jangan khawatir aku taka pa-apa” jawab Datuk lirih.
Kemudian
mereka saling duduk bersila berhadap-hadapan di tengah lapangan.
“Anakku
Raka, rahasia ilmu silat kumayan adalah menyerang titik lemah lawan dengan
cepat. Kau sudah belajar untuk memahaminya”
“Terima
kasih datuk, ilmu saya masih belum seberapa dibandingkan anda” Raka merendah.
Datuk
tersenyum dan kemudian tertawa lirih “Dengar nak, tujuanmu kembali kesini
adalah untuk menyempurnakan ilmu silatmu bukan?”
Raka
mengangguk “Betul datuk”
“Kau sudah
menyempurnakannya, ingat sejak kau disini beberapa tahun lalu aku tahu kau
memiliki bakat yang luar biasa. Dengan mudah kau bisa menguasai jurus-jurus
yang ku ajarkan, maka dari itu aku menyuruhmu keluar dari perguruan untuk
mengamalkan semua yang ku ajarkan”
“Ilmu yang
sempurna tak akan berguna apabila tak didasari oleh keberanian untuk
mengembangkannya, Ketika kau sudah sadar akan arti itu maka kau dapat menemukan
jalan untuk menyempurnakan ilmu sesuai dengan kemampuan yang kau miliki”
Raka
berusaha memahami petuah sang guru. Dia mulai sadar bahwa kesempurnaan ilmu
yang dimaksud adalah rasa percaya diri akan kemampuan yang dimilikinya.
Akhirnya latihan malam itu ditutup dengan perpisahan Raka dengan adik-adik
seperguruannya. Keesokan paginya sang letnan mohon pamit kepada Datuk untuk
kembali ke Jakarta.
Dalam lubuk
hati Raka dia memegang teguh petuah sang guru.
…………………………………
Sekembalinya
di Jakarta Raka langsung menghadap atasannya komisaris Ghazali. Sebelum ke
ruangan pak komisaris, Raka dihadang oleh sosok wanita cantik.
“Maaf
letnan, anda sudah kembali ya?” Tanya wanita itu sedikit ketus.
“Wah, ada
juru rawat cantik disini. Kangen padaku ya” Raka menjawabnya dengan penuh
canda.
“Eeh enak
aja, aku kesini untuk meminta pertanggung jawabanmu karena kau sudah
mengabaikan laporan cek kesehatan dan kabur dari rumah sakit seenaknya”
“Oh begitu,
iya deh maaf. Jangan cemberut dong, aku memang sengaja keluar dari rumah sakit
tanpa memberi tahumu. Tapi sekarang aku kan sudah sembuh liat nih…” Raka
menggerakan tubuhnya seperti biasa seolah tak pernah mengalami cedera patah
tulang.
Juru rawat
itu terheran melihat kondisi Raka “Lho kok bisa sembuh secepat itu? Berobat
kemana kamu? Ke dukun yah?”
“Enak aja,
ya udah deh nanti kujelaskan waktu makan malam sama kamu. Aku mau ketemu
komandan nih”
“baiklah
akan ku atur laporan cek kesehatanmu nanti. Ingat jemput aku jam tujuh malam
yah”
“oke sayang”
Wanita itu
adalah Alena, kepala juru rawat yang merawat Raka saat mengalami cedera di
rumah sakit. Melihat sikapnya yang baik dan perhatian Raka tertarik kepadanya.
Walaupun sedikit bawel dan cerewet namun Alena memiliki sikap keibuan yang
didambakan oleh Raka. Akhirnya sang letnan sempat mengutarakan rasa cintanya di
rumah sakit sebelum dia pergi menemui datuk. Kini Raka telah memiliki tambatan
hati baru yang mewarnai hari-harinya.
Setelah
berbincang dengan Alena, Raka langsung menghadap komisaris Ghazali di
ruangannya. Awalnya komisaris akan menjatuhkan sangsi kepada letnan karena
mengabaikan perintahnya untuk istirahat total. Tapi karena Raka berhasil
meyakinkan komisaris dengan kondisi kesehatannya maka beliau menunda sangsi-nya
dan segera menyuruh Raka untuk focus mencoba armor BHAYANGKARA baru MARK III
yang sudah diselesaikan oleh Dr. Ale. Raka yang sudah tak sabar menjajal MARK
III segera menuju ruang uji senjata.
……………………………………………….
Di ruang uji
senjata Dr. Ale sudah menanti Raka. Ilmuwan berdarah papua itu menunjukan
kepada Raka struktur armor MARK III. Ada perbedaan signifikan dari MARK III
dibandingkan dua armor sebelumnya. Desainnya lebih kokoh dengan struktur logam
tahan banting. Ini disengaja karena melihat pertarungan terakhir Bhayangkara
dengan Azul struktur Logam MARK II terlihat rapuh di beberapa bagian. Selain
itu sumber energy Crysallium juga dilengkapi dengan filter pelindung yang tak
mudah bocor. Semua dilakukan untuk menjamin keselamatan pemakainya.
Armor Guard
Bhayangkara 3 yang telah siap uji coba.
Selain Armor
Mark III, Dr. Ale juga memperkenalkan kendaraan baru kepada Raka. Sebuah Sepeda
Motor dengan tampilan futuristic Roadfighter Type 2455 dengan kodenama :
PEGASUS. Dilengkapi dengan fitur turbo booster untuk memaksimalkan kecepatan
dan system senjata yang canggih. Melihat beberapa “Mainan” baru di hadapannya
Raka sangat antusias sekali untuk mencoba Mark III dan Pegasus. Apalagi
didukung dengan kondisinya yang prima setelah menjalani latihan Raka mampu
menjalani tes simulasi dengan rangking yang memuaskan. Kali ini Raka
benar-benar ingin membuat perhitungan dengan Azul. Beast yang telah membuatnya
cedera, Suatu hari dia berharap dapat menghabisi Azul dengan tangannya sendiri.
Raka dan
Road Fighter Type-2455
Setelah
menjalani serangkaian tes, malam hari Raka memenuhi janjinya untuk berkencan dengan
Alena. Mereka mengadakan makan malam romantic di sebuah restoran masakan eropa.
Kali ini Raka benar-benar serius menjalin hubungan dengan Alena. Dia merasa
usianya sudah cukup matang untuk berkeluarga. Alena menyambutnya dengan senang
hati dan mereka berdua tampak bahagia malam itu.
Ketika Raka
kembali ke rumahnya, dia terkejut sosok sahabat telah menanti di depan pintu.
Dia adalah Budi Prawira. Raka segera terlibat perbincangan dengan Budi, Disana
Budi menceritakan kepada Raka tentang jati dirinya dan keberhasilannya dalam
mengendalikan sisi Beast dalam tubuhnya, pertemuan dengan ayahnya, serta
kekuatan baru yang dia peroleh. Satu hal lagi yang diminta Budi, Ia ingin
mengajak Raka untuk menjadi saksi dalam melamar Nouva. Budi ingin meminta maaf
atas kesalahannya selama ini dan dia sudah bertekad untuk menjadikan Nouva
sebagai pendamping hidupnya.
………………………………………..
Di Secret
Mansion
Zarathos
yang tengah duduk di singgasana SacretMasion.
Zarathos
merasakan kekuatan yang terpancar dari Cakra jauh lebih kuat dari sebelumnya.
Dia merasakan takdir pertarungan diantara mereka berdua akan segera dimulai.
Selain itu Zarathos juga memerintahkan Zarc untuk segera menyelesaikan Pilar
kegelapan. Dia sudah tak sabar untuk menghancurkan bumi dengan alat itu. Zarc dan
Betrix terlihat bersemangat untuk menyelesaikan pengerjaan pilar kegelapan
namun tidak dengan satu orang. Azul adalah orang yang tidak menyukai segala
rencana itu. Dia merasa raja Zarathos yang telah lama dinantikan tak ubahnya
hanya bersemayam di tubuh manusia biasa. Dia merasa Reputasinya sebagai Beast
hancur karena diperintah oleh seorang manusia. Suatu saat dia berencana untuk
memberontak dan mengalahkan Zarathos agar dia bisa menjadi raja.
Bibit
penghianatan dalam tubuh Deadly Three akan segera dimulai.
Azul yang
mulai menampakkan kebencian pada Zarathos
To Be
Continued……………………………