='body-fauxcolumns'>

Tuesday 20 January 2015

Cakra Satria Cahaya - Episode 19

Oleh Andrie Firmansyah pada 18 Desember 2013 pukul 1:44


Pasca kejadian yang menimpa Budi, semua sahabatnya terkejut atas kenyataan yang terjadi. Mereka benar-benar tak menyangka bahwa orang yang selama ini selalu penuh semangat, suka menolong dan sering menanamkan motivasi positif dalam hidup adalah seorang Beast. Terlebih bagi Nouva, hatinya merasa terpukul bahwa sosok yang dicintainya memiliki sisi gelap yang mengerikan. Namun dia berusaha untuk tetap tegar. Nouva telah memilih untuk tetap mencintai Budi apapun kondisinya, walaupun orang tuanya sempat menentang namun dia tetap pada pendiriannya. Dia akan menemukan Budi dan mengembalikan lagi sisi manusianya apapun yang terjadi. Hal itu mendapatkan dukungan dari Tomi dan Regina, mereka juga ingin Pak guru idola mereka dapat kembali mengajar seperti sedia kala.


Sedangkan Letnan Raka, setelah bertarung dengan Azul dia harus menjalani opname di rumah sakit. Dokter menyatakan bahwa dia harus menjalani istirahat total untuk pemulihan tulang rusuknya. Armor Mark II juga mengalami kerusakan parah, Sedangkan pengembangan Mark III juga masih belum rampung. Raka merasa tak betah berada dalam kondisi seperti itu, Akhirnya dia mengambil langkah nekat. Dengan bantuan Briptu Arman, Raka memilih untuk meninggalkan rumah sakit dan melakukan pengobatan alternative pada guru beladirinya, Datuk Rajo Alam. Beliau adalah pemilik padepokan silat Kumayan yang tinggal di desa terpencil di sumatera. Datuk Rajo Alam telah mengajarkan beladiri kepada Raka sejak masih berusia dua belas tahun, Raka yakin dengan kemampuannya dalam mengolah rempah alam dan metode penyembuhan alami dia yakin mampu memulihkan cederanya. Selain itu raka akan berlatih lebih keras untuk menyempurnakan kemampuan beladirinya semua sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai Bhayangkara. Selagi Raka menjalani penyembuhan, dia melimpahkan tugas sementara kepada Arman hingga Raka kembali. Raka juga berpesan apabila menemui Beast dengan ciri-ciri tertentu (Jelmaan Budi) jangan dibunuh tetapi dilumpuhkan saja. Raka masih meyakini Budi masih memiliki sisi baik walau telah berubah menjadi Beast,
………………………………………

Sementara itu di secret mansion.

Zarathos merasa puas berhasil menghancurkan Cakra. Dia sengaja tak membunuhnya secara langsung dan memilih untuk mempermainkan psikisnya sebelum membunuhnya pelan-pelan.

“Bagaimana Zarc?, Apakah persiapan Pilar kegelapan telah selesai?” Tanya Zarathos

“Tinggal sebentar lagi yang mulia” Zarc menunjukan proses pembangunan pilar kegelapan kepada sang raja.

“Bagus, dengan pilar ini kita akan membangkitkan lagi dunia kita yang hancur”

Pilar kegelapan adalah alat yang akan digunakan untuk membuka portal Dunia Beast ke dunia manusia ketika pilar ini selesai Zarathos akan mengaktifkannya dengan tiga ancient relics miliknya. Apabila itu terjadi maka makhluk-makhluk mengerikan dari dunia beast akan menghancurkan bumi dan mereka akan mengubah manusia menjadi beast untuk mendirikan kerajaan kegelapan si muka bumi.
……………………………….

Di sebuah hutan, Budi tersadar dari pingsannya. Dia mencoba mengingat-ingat apa yang telah terjadi. Dia menyadari dirinya telah kehilangan kekuatannya sebagai Satria cahaya. Apalagi kenyataan yang ada bahwa dia adalah Beast membuatnya semakin terpuruk dan frustasi. Untuk menghindari kejaran pihak kepolisian Budi memilih untuk mengasingkan diri dari keramaian.

Dalam rasa frustasi yang dialami Budi, Sosok wanita muda dengan semangat pantang menyerah berusaha untuk menemukannya. Ya, Nouva tengah mencari kekasih hatinya. Nouva telah mencari keberadaan Budi di rumahnya dan tempat-tempat yang diketahuinya dan hasilnya selalu nihil. Saat senja di dekat kota tua Nouva dikejutkan oleh kedatangan sosok dengan jaket lusuh dan kerudung yang menutupi wajahnya. Nouva mencoba mengenali siapa pria itu.

“Budi?” Nouva mencoba memastikan.

Budi membuka kerudung jaketnya dan wajah Nouva langsung gembira. Dia segera memeluk kekasihnya namun respon yang diberikan Budi terlihat dingin.

“Kemana saja kau selama ini? aku sangat mengkhawatirkanmu”

Perlahan Budi melepaskan pelukan Nouva “Maafkan aku, tapi aku ingin menjelaskan satu hal padamu”

“Apa yang ingin kau sampaikan?”

“Setelah dirimu mengetahui semua yang terjadi pada diriku, ku ingin kau untuk menjauhiku Nouva”

Nouva terkejut dengan penjelasan budi. “Apa maksudmu?”

“Ya, ku ingin kau menjauh dariku. Ini adalah masa yang sulit bagiku Nouva. Aku telah kehilangan kekuatanku untuk melindungi manusia dan sekarang aku adalah monster yang berbahaya aku tak ingin suatu saat nanti aku kehilangan kendali atas diriku dan menyerang orang-orang yang kusayangi”

“Tapi Budi, Aku percaya kau masih memiliki kebaiakan dalam hatimu”

“Izinkan aku untuk membantumu”

“Tidak Nouva, Kau tak tau apa yang kualami. Ketika aku menjadi beast Aku bisa menyerang dan melukai siapa saja.”

“Tapi waktu itu kau tak menyerangku, kau memilih untuk meninggalkan kami” Nouva memotong pembicaraan Budi.

“Saat melihat wajahmu aku masih memiliki sedikit kesadaran, tapi aku tak tahu sampai kapan aku dapat melakukannya” Nouva memegang tangan Nouva.

“Dengar Sayang, Untuk terakhir kalinya kumohon padamu lupakanlah aku. Aku melakukan semua ini demi kebaikanmu dan kawan-kawan kita. Biarlah aku mengalahkan Zarathos dengan wujudku yang sekarang walaupun aku harus mati bersamanya”

Mata Nouva mulai berkaca-kaca. Dia tak menyangka Budi menginginkan dirinya menjauh.

“Apa kau pikir kau bisa menghadapinya sendiri?”

“Apa kau lupa dengan semangat dan motivasi yang telah kau berikan pada anak didikmu”

“Aku tahu, tapi sekarang kondisinya berbeda dan kumohon kau memahami itu” Budi memeluk Nouva dan dia berjalan  meninggalkannya.

Nouva hanya bisa menangis dan mencoba memanggil namanya

“PERGI, PERGILAH NOUVA !” Budi mengeraskan suaranya. Akhirnya Nouva pun pergi dengan beban yang menyesakkan batinnya. Di sisi lain, Air mata juga menetes di pipi Budi dia merasa menyesal telah menyakiti hati kekasihnya.

Ketika Budi tengah menyesali perbuatannya tiba-tiba bayangan hitam muncul dan menyerangnya. Budi yang terkejut dengan serangan itu mencoba mengetahui sosok tersebut.

“Siapa kau? Tunjukan dirimu!!!” Budi berteriak sambil melihat kondisi di sekitarnya.

“HA HAHAHAHAHA” Suara tawa terdengar mengerikan. Rupanya sosok Zarathos sudah berdiri di salah satu atap bangunan. Dia segera melompat turun dan berjalan menghampiri Budi.

Leo Anggara menggunakan 3 Ancient Relics

Dark King Zarathos dan senjatanya

“Budi prawira, Bagaimana rasanya hidup sebagai beast? Sosok yang selama ini kau perangi”

“Keparat kau, ingat Zarathos walaupun aku bukan lagi satria cahaya aku akan mengalahkanmu dan menghancurkan semua beast yang ada” Budi menunjukan telunjuknya kea rah Zarathos.

“Oh begitu ya? Ironis, kau akan membunuh semua kaum-mu”

“Walaupun aku adalah Beast aku lebih memilih untuk menghancurkan kalian, aku rela mengorbankan nyawaku demi kedamaian manusia”

“Baiklah jika itu maumu, kau akan merasakkan kekuatanku yang sebenarnya” Zarathos mengaktifkan tiga ancient relics yang dikenakannya dan mengubah wujudnya menjadi sosok satria berarmor hitam keemasan dengan sayap putih.

“Aku Raja kegelapan ZARATHOS”

“Apa? Tidak Mungkin”, Budi terkejud melihat perubahan wujud Zarathos.


Dark King Zarathos menampakkan wujud aslinya
Tanpa basa basi Zarathos menyerang budi Prawira, Tanpa kekuatan Cakra budi mengubah dirinya menjadi Beast untuk menahan serangan Zarathos.

“Kau pikir dirimu saja yang bisa berubah menjadi satria Cahaya “ Zarathos kembali menyerang dengan pola serangan cepat dan sulit dibaca pergerakannya. Sedangkan Beast jelmaan Budi mulai kewalahan menahan serangan.

“Ingat Cakra, kita telah ditakdirkan untuk bertarung” Zarathos mencengkeram kepala Beast dan melepaskan tendangan keras ke tubuhnya.


Beast jelmaan Budi jatuh menghantam tembok, “Dan sekarang saatnya kegelapan berkuasa”

Zarathos mengeluarkan bola energy hitam dari tangannya dan segera melepaskannya kea rah Budi “EVIL BOLT!!!”.

Budi masih bisa menghindar dari serangan itu walaupun energinya sudah mulai terkuras. Dengan kekuatan yang tersisa Budi meloncat menerjang kea rah Zarathos sedangkan Zarathos sudah bersiap melepaskan tendangan maut “DEMON CRUSHER!!!”. Mereka beradu serangan di udara.

Rupanya kekuatan Zarathos tak sebanding dengan beast jelmaan Budi. Demon Crusher berhasil memberikan luka yang parah bagi Budi. Kini Budi hanya bisa pasrah menantikan kematiannya.

Zarathos tertawa terbahak-bahak melihat kondisi Budi yang sekarat.

“Sekarang terimalah kematianmu !!” Zarathos mengeluarkan sebilah pedang hitam “LUCIFER SWORD!!”

Zarathos mengumpulkan energinya ke pedang itu dan melepaskan sinar energy kea rah Budi “LUCIFER SLASH!!!”

Tiba-tiba sosok cahaya putih berhasil membawa tubuh Budi pergi dan serangan Zarathos meledakkan salah satu bangunan tua yang ada disana.

Siapakah sosok yang telah menyelamatkan Budi ?
 
To Be Continued………………………

https://www.facebook.com/notes/satria-wars-official-fanfic-group/cakra-satria-cahaya-episode-19/1417332968503751