='body-fauxcolumns'>

Sunday 18 January 2015

Cakra Satria Cahaya - Episode 18

Oleh Andrie Firmansyah pada 17 Desember 2013 pukul 0:39

Zarathos membuka tudungnya, Nampak bola mata kanannya menyala merah.

Leo Anggara yang telah memakai 3 Ancient Relix dan menjadi Raja Kegelapan

“Leo, Rupanya Kau?” Raka terhenyak menyaksikan sosok pria yang ada di hadapannya.
“Jangan salah, Leo sudah mati aku adalah Zarathos sang raja kegelapan”
“Huh siapapun kau, apa sebenarnya maumu?” Tanya Budi geram.
“Aku hanya ingin menunjukan padamu, pahitnya kehilangan orang-orang yang kau sayangi”
Budi tersadar rupanya kondisi yang dihadapinya sekarang persis dengan apa yang dirasakan dalam mimpinya. Tapi dia tak ingin membiarkan itu terjadi. Sampai titik darah terakhir Budi akan berjuang untuk melindungi kawan-kawannya.
Budi dan Raka langsung berubah menjadi Cakra dan Bhayangkara, mereka melesat kea rah Zarathos namun Azul sudah siap menghalau mereka.  Sedangkan Betrix tengah menyandera Nouva, Regina dan Tomi.
“Azul kau tahan Bhayangkara, Biarkan Cakra merasakan kekuatanku” Perintah Zarathos.
“Baiklah” Azul membawa Bhayangkara untuk menjauh dari Cakra dan Zarathos.
Cakra langsung melepaskan tinjunya kea rah wajah Zarathos. Hanya dengan satu tangan Zarathos berhasil menahannya.
“Cakra, selama ini kau dikenal sebagai pelindung manusia” Zarathos mencengkeram tangan cakra dengan kuat.
“Namun akan kutunjukan padamu siapa dirimu yang sebenarnya”, Zarathos menghempaskan Cakra dengan kekuatan telepatinya.
“AAARGH!!” Cakra menjerit tatkala tubuhnya menghantam sebuah tiang baja.
Tubuhnya kesakitan dan Cakra mencoba untuk berdiri kembali
“A-Apa maksud perkataanmu?”
“Ya, Selama ini kau selalu mengalahkan kaum kami bukan” Zarathos berlari kea rah Cakra dan menghajarnya dengan serangan beruntun.
“Dengan kekuatanmu kau habisi satu persatu beast yang ada” Zarathos mencekik Cakra dengan satu tangan dan kembali melemparkannya ke tanah.
Nouva yang tak tega melihat Cakra diperlakukan dengan keji menjerit sekerasnya, namun Betrix segera membungkam mulutnya. Sedangkan Tomi dan Regina tak dapat berbuat apa-apa karena ditahan oleh beberapa prajurit Beast sekaligus.
Ditempat yang tak jauh, pertarungan sengit juga tengah terjadi antara Bhayangkara dan Azul. Bhayangkara melepaskan beberapa tembakan dual gun, tapi dengan sigap Azul berhasil menghindarinya.
Dari sisi yang tak terduga Azul berhasil menghujamkan tinju nya ke perut Bhayangkara.
“Mainan Kaleng macam ini tak akan mampu mengalahkanku”
Bhayangkara segera mengaktifkan Electric Saber. Azul bergerak mundur dan melepaskan beberapa bola energy dari kedua tangannya. Meskipun berhasil menghindar efek bola energy menimbulkan ledakan yang membingungkan konsentrasi Bhayangkara.
Akhirnya satu bola energy berhasil mengenai bagian belakang armor Bhayangkara. Seketika sumber energy Bhayangkara mengalami kerusakan. Hal itu segera dimanfaatkan Azul untuk memukul mundur Bhayangkara. Dengan serudukan tanduknya Azul berhasil merusakkan Helmet Bhayangkara. Entah apa yang telah dilakukan oleh Azul. Kini dia jauh bertambah kuat.
“Hahahahaha, sekarang kau dan mainan kalengmu akan kulumat-lumat hingga hancur!!” Azul mengangkat tubuh Bhayangkara dengan kedua tangannya. Sebelum membanting tubuh Bhayangkara ke tanah Azul menghantamkan lututnya ke bagian rusuk Bhayangkara.
Armor Guard Bhayangkara II yang telah mengalami rusak parah akibat serangan-serangan yang dilancarkan oleh Azul Beast.
“AAAARGHHHHH!!!” Raka menjerit kesakitan, hantaman lutut Azul telah mematahkan tulang rusuknya. Kini dia tak mampu berdiri. Tubuhnya benar-benar terasa lumpuh. Tak cukup sampai disitu dengan kejam Azul menginjak kepala Bhayangkara.
“Hey manusia Bodoh, sekarang lihatlah kawanmu sang satria Cahaya menuju kematiannya”
Raka berusaha memberontak dari injakan Azul, namun semakin dia berontak injakannya semakin kuat. Kali ini Raka benar-benar kalah telak dari Azul.
“B-Berjuang-lah C-CAKRAAA!!!” Suara Raka dari balik topeng Bhayangkara terdengar berat.
…………………………………………..
Cakra juga mengalami kondisi yang sama, dia semakin terpojok dengan serangan Zarathos. Kekuatannya semakin melemah. Tampaknya dia bukan tandingan bagi sang raja.
Tubuh Cakra terjatuh ke tanah, dengan kekuatan telepatinya Zarathos menarik kembali tubuh Cakra. Dia memegang tangan kanan Cakra matanya menatap Lightning Changer yang terpasang di pergelangan tangan Cakra.
“HAHAHAHAHA, Selama ini kau selalu mengandalkan benda ini untuk menjadi sumber kekuatanmu”, Perlahan Zarathos melepas Lightning Changer milik Cakra. Dia mengangkat benda itu tinggi-tinggi.
Sekejab Cahaya yang terpancar dari tubuh Cakra memudar dan mengembalikan wujudnya kembali menjadi Budi Prawira. “TIDAAAK, Apa yang akan kau lakukan dengan Changerku?”
“Lihat saja ini” Zarathos meremukkan Lightning Changer dengan tangan kirinya.
“TIDAAAAK!!!!” Budi menjerit sekencangnya tatlkala melihat Lightning Changer pecah berkeping-keping.
Lightning Changer Cakra yang telah dihancurkan Zarathos

“Kurang ajar kau!!!” Budi memandang wajah Zarathos dengan penuh amarah.

BRAAK Satu tendangan berhasil menjatuhkan Budi. Darah segar termuntahkan dari mulutnya.

“Kini kau bukan lagi Satria Cahaya” Zarathos menatap Budi dengan penuh rasa puas.

Tiba-tiba Budi merasakan rasa sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya. Dia tak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya.

“Bagus, Ketika Changer-mu hancur kau mulai merasakannya bukan?”

“A-Apa K-katamu, Apa y_Yang kau lakukan padaku?” Budi tampak berguling-guling menahan rasa sakit. Lama kelamaan matanya juga memancarkan cahaya kemerahan.

“Aku tak melakukan apa-apa kepadamu, rasa sakit itu adalah reaksi dari wujudmu yang sebenarnya” Zarathos berjalan meninggalkan Budi dan menghampiri Nouva, Tomi dan regina.

“AAAAARRRGHHH’ Budi menjerit keras, dia merasakan bagian tubuhnya mulai berubah. Dari kedua tangannya mulai muncul cakar cakar tajam. Baju yang dikenakannya terkoyak oleh tubuhnya yang semakin membesar. Perlahan Budi mulai berubah menjadi sosok Beast. Hingga akhirnya dia benar-benar berubah menjadi sosok beast berwujud harimau putih.

Wujud Beast yang perlahan muncul dari dalam tubuh Budi Prawira

“GROAARRRRGHHHH !!!” Beast jelmaan Budi meraung-raung memecah keheningan.

Nouva dan kawan-kawan yang menyaksikan hal itu seolah tak percaya.

“BUUUDIIIII !!!” Nouva menjerit kencang memanggil nama kekasihnya namun seolah dia tak mempedulikan. Beast itu hilang kendali dan mengamuk. Dengan buas dia memangsa beberapa prajurit Beast yang ada disana.

“Kau liat, itulah wujud kekasihmu yang sebenarnya” Zarathos membelai rambut Nouva.

Tiger Beast, wujud asli Budi Prawira

“Tidak mungkin!!! Kau apakan Budi hingga dia menjadi seperti itu?”

“Lightning Changer adalah alat yang membantu menyegel sisi Beast dalam dirinya. Ketika alat itu hancur maka sosok Beast dalam tubuhnya akan bangkit”

“Disaat itulah dia akan memangsa siapapun, tanpa mengenal lawan atau kawan” kata zarathos dingin.

Beast jelmaan Budi semakin menggila, kini nyawa Nouva benar-benar terancam.

“Ayo kita tinggalkan mereka disini, biarkan Beast itu yang memangsa mereka” Perintah Zarathos kepada seluruh anak buahnya. Dalam sekejab mereka berubah menjadi Cahaya hitam dan menghilang.

Tubuh Nouva lemas, Tomi dan Regina juga terluka karena serangan prajurit beast sedangkan Raka tubuhnya tak dapat digerakan setelah tulang rusuknya dipatahkan oleh Azul. Apakah mereka akan dimangsa oleh Beast harimau putih persis seperti mimpi yang dialami oleh budi.

Walaupun tubuhnya terasa lemas Nouva masih bisa memanggil nama Budi.

“Budi Sadarlah, jangan lakukan ini”

Beast harimau putih berjalan mendekati Nouva dia hendak menyarangkan cakarnya ke tubuh Nouva.

“TIDAAAAAK!!!” Nouva berteriak kencang melihat cakar Beast yang tajam mengarah ke tubuhnya.

Namun secara tiba-tiba Beast itu menghentikan gerakannya. Dia memandang mata nouva dengan tatapan tajam dan akhirnya makhluk itu berjalan mundur menjauhi Nouva.

“GROAAAARGHHH !!!” Dia kembali meraung. Suaranya terdengar mengerikan. Akhirnya Beast itu memilih untuk meninggalkan mereka semua dan hilang dibalik kabut senja.

Cahaya itu mulai meredup dan kegelapan menghantui dunia

TO BE CONTINUED…………………
https://www.facebook.com/notes/satria-wars-official-fanfic-group/cakra-satria-cahaya-episode-18/1417008728536175