='body-fauxcolumns'>

Friday 4 July 2014

Ulasan Sisi lain Kamen Rider (Satria Baja Hitam)

Masih ingatkah anda dengan Ksatria Baja Hitam ? Saya ucapkan selamat buat anda yang masih ingat dengan sosok jagoan yang satu ini, sebab anda yang masih ingat dapat dibilang masa kecilnya bahagia. Saya kepikiran buat nulis artikel soal kamen rider (satria baja hitam dalam versi Indonesia) gara-gara teringat memori masa kecil dulu. Dulu saya rela numpang ke tempat tetangga cuman buat nonton filmnya :-).

Kali ini saya gak bakal ngomongin soal ceritanya si satria baja hitam ini. Namun, saya bakal cerita soal sisi lain dari satria baja hitam. Kebetulan saya lagi berada di Jepang dan sempat ngobrol sama temen orang jepang asli tentang sosok jagoan yang satu ini. Sebenarnya obrolan diawali ketidaksengajaan, eh ternyata saya dan teman kampus saya di jepang nyambung banget buat ngobrolin cerita masa kecil soal kamen rider ini. Hmm tanpa panjang lebar lets start the story  . . . .

Kamen Rider and the Gank

Pertama saya bakal bahas soal latar belakang kenapa kok sampe  film kamen rider dibikin oleh orang Jepang. Jadi jepang di era tahun 80-an legi kenceng-kencengya tuh perkembangan teknologi melalui riset-riset yang dilakukan. Bisa di bilang pada era itu Jepang leading soal teknologi di kawasan asia. Terbukti pada dekade tersebut mulai bermunculan orang-orang Jepang yang dapet hadiah nobel. Di sisi lain budayawan Jepang merasa penting untuk melakukan “ideologisasi” terhadap generasi muda buat mendukung perkembangan teknologi yang sedang dijalani oleh bangsanya. Dan sebagai salah satu upayanya adalah “ideologisasi” lewat acara TV sebagai tontonan anak-anak. Sebagai produk awal atas misi ideologiasisinya lahirlah film ultramen,^ loh kok ultramen sih? Katanya mau cerita kamen rider? . Hmm, ntar dulu sob, jadi begini. Ultramen memang produk awalnya, tetapi karena ultramen dipandang ada sisi negatifnya seperti menimbulkan kehancuran kota yang kurang tepat buat anak-anak akhirnya lahirlah jagoan baru yang namanya kamen rider. Nah melaui kamen rider inilah dihadirkan imaginasi soal teknologi-teknologi keren yang secara tidak langsung mengideologisasi anak muda Jepang. Bukan cuman itu, film semacam ini juga menjadi media efektif buat nyebarin sedikit budaya Jepang ke manca negara. Saya pribadi sih gara-gara sering nonton film Jepang sering banget ngelihat tulisan つづく (dibaca suzuku) di akhr film. Dan setelah belajar bahasa Jepang baru tau kalo itu artinya to be continue he he he . . . .

Kembali lagi soal kamen rider sodara-sodara. Tokoh pemeran utama si kamen rider (nama di film Kotaro Minami) nama sebenarnya adalah Tetsuo Kurata (倉田 てつを). Ceritanya si aktor pemeran kamen rider ini baru aja lulus SMA, tapi dia gagal lulus ujian masuk universitas di Jepang (di Indonesia mungkin bisa disamakan gak lulus SNMPTN). Atas saran dari rekanya akhirnya si Tetsuo Kurata ikut audisi buat jadi aktor Kamen Rider. Motivasi awalnya ikut audisi adalah karena hadiah 1 juta yen buat yang berhasil jadi aktor utama. Dan akhirnya si Tetsuo ini berhasil terpilih melalui serangkaian proses audisi (kayak Indonesian Idol aja yak). Episode pertama kamen rider saat si kamen rider dikejar-kejar gorgom. Syuting pertama dilakukan di daerah jalanan Shinjuku, area Tokyo.
 
Jalanan di Shinjuku Saat ini

Ternyata kamen rider akhrirnya jadi terkenal ke seantero Jepang hingga di eksport ke negara kita tercinta Indonesia. Berkat peranya sebagai Kotaro minami inilah yang bikin Tetsuo Kurata terkenal meskipun tidak lama. Saat ini usia Tetsuo berkisar kepala empat (40 tahunan). Menurut penuturan rekan saya yang pernah ketemu langsung dengan Tetsuo, sampai saat ini Tetsuo masih sangat menjaga imagenya sebagai sosok pemeran kamen rider. Bagi Tetsuo jika dia tidak menjaga sikap dan imagenya sama artinya dengan menghancurkan mimpi anak-anak.

Kamen rider sampai saat ini masih eksis di memori kita, bahkan kamen ridernya sendiri sampai beranak-pinak lebih dari 7 turunan dengan berbagai varian nama. Mulai dari kamen rider, kamen rider black, kamen rider kuuga, kamen rider agito dll. yang kalo diakumpulkan mungkin sudah jadi satu RT. Itulah sedikit cerita saya tentang kamen rider.