='body-fauxcolumns'>

Saturday 5 April 2014

ガルーダ 騎士 ビマ (Bima Satria Garuda) #3

Tidak terasa sejak mulai tayang di RCTI pada 30 Juni yang lalu, Bima Satria Garuda akan segera berakhir...

Total 26 episode dari season pertama memang masih akan tayang sampai 22 Desember 2013, tapi shooting episode itu sudah berakhir HARI INI! Ya, hari ini seluruh aktor dan kru produksi sudah menjalani shooting hari terakhir. Setelah itu akan lanjut ke pasca produksi, seperti VO (Voice Over), pembuatan CGI, dan editing.

Tulisan ketiga saya tentang BSG kali ini seperti biasa tidak akan membahas detail tentang apa yang dilihat dari hasil tayang (cerita, jurus, kekuatan, karakter, dst-dst.), tapi lebih ke info-info menarik tentang pembuatan Bima Satria Garuda itu sendiri.

Saya mau flashback sedikit ke bulan Mei tahun ini saat Reino R. Barack, RCTI, IshimoriPro, & Itochu mengadakan konferensi pers untuk pertama kalinya... Sebelumnya saya sudah dengar selentingan tentang BSG, sudah beredar sedikit demi sedikit bocoran gambarnya, tapi saya belum terlalu peduli, karena masih konsen pada kerjaan (transisi dari Trans7 ke VENUE Magz).

Waktu di Trans7, saya hampir jarang ada di Jakarta, lebih sering di hutan & pedalaman, jadi jarang bisa online terus untuk update informasi. Tapi setelah di majalah, otomatis lebih sering di Jakarta, bisa bermacet2x ria & nonton TV dengan lebih teratur... Dari sisi ke-kepo-an juga lebih mudah untuk cari tau tentang BSG, karena kebetulan kantornya Reino cuma 1 blok aja dari kantor saya, bahkan ruangannya pun juga bisa keliatan dari jendela kantor :P

Tapi karena sejak zaman dahulu kala saya sudah suka tokusatsu, kemampuan kerja sama dan produksi tokusatsu "pertama" di Indonesia ini sukses mencuri perhatian saya.

RATING & SHARE

share bsg s/d eps.20

Kita mulai dari Rating & Share. Sebetulnya informasi ini tidak untuk dipublikasikan ke umum, karena manfaatnya buat umum bisa dibilang tidak ada. Saya mengibaratkan rating & share itu seperti pisau Victorinox atau pisau MacGyver, bisa berguna maksimal cuma buat yg butuh & biasa menggunakannya. Buat orang awam, paling cuma jadi gantungan kunci atau bukaan botol, padahal kegunaannya masih jauh lebih banyak, begitu juga informasi rating & share. Intinya rating & share itu bermanfaat untuk analisa internal dari sebuah program. Bagaimana kondisinya & apa yg harus dilakukan untuk perbaikan ke depan, dalam hal ini meningkatkan jumlah penonton & pemasukan iklan. Karena semakin banyak jumlah penonton, semakin tinggi rating & share, semakin tinggi pula harga jual iklannya. Dengan kata lain, kalau mau pasang iklan di program yg rating & share-nya tinggi, tentunya jauh lebih mahal dari program yg ga'ada penontonnya.

Trus kenapa saya published rating & share-nya Bima?
Karena saya penasaran, di awal2x episode Bima, serial ini JELEK!
Backsound ga'jelas, foley parah, cerita juga terasa kelaman, akting, dll. okay sudah bagus & takjub dengan hasil tayangnya, tapi belum bisa dibilang bagus.

Karena masih punya banyak teman di TV, saya cari tahu lah berapa rating & share Bima, ternyata memang turun sesuai perkiraan saya...

Untungnya Pak Reino dan tim produksi sangat menyadari kekurangan ini. Mereka mendengarkan masukan dan sudah melakukan banyak perubahan. Yang paling signifikan mungkin dari penulisan cerita & suit actor Jepang yg dimulai dari eps. 15-16. Sejak saat itu Bima berubah.

Dan melalui perilisan grafik share ini, saya juga mengkampanyekan untuk "Tonton Bima langsung di TV!"
(jangan mengandalkan downloadan youtube)
Karena walaupun Bima bisa hidup dari Intellectual Property/ bisnis lisensing/ penjualan mainan dsb. tapi tetap penilaian sukses/ lanjut/ tidak suatu program TV adalah dari rating & sharenya. Kalau selama ini kita selalu dengar budget 1 episode Bima itu bisa bikin 1 film, kalau ratingnya tinggi, perusahaan2x yg mau pasang iklan di Bima berarti harus bayar mahal, semakin mahal lagi kalau rating & sharenya bisa tetap terus naik. Bukan tidak mungkin di season dua, yg mau pasang iklan harus bayar 2-3 kali lipat. Dan tentunya Bima bisa dapat kucuran dana lebih banyak untuk meningkatkan kualitasnya...
(lebih banyak budget buat kostum, gadget, efek, karyawan, dll.)

Jadi, kalau bisa nonton langsung di TV, mending nonton langsung aja deh...
Kalau perlu ajak tetangga, teman, saudara, enyak, babe, ngkong, encing, untuk nonton BSG tiap Minggu pagi.

Terbukti kampanye ini berhasil, seiring dengan peningkatan kualitas, (RCTI juga mulai rajin merazia video youtube) rating & share meningkat, berhasil menembus angka 20. BSG sudah dipergunjingkan semua stasiun TV. Program anak, di pagi hari, tapi harga iklannya bisa semahal program keluarga di jam Prime Time.


KEPO (kepengen tahu) #1
sebelum masuk ke portal

Sejak tau BSG dengan segala konsepnya, saya langsung setuju dan sejalan dgn pemikiran kreatornya. Ini bukan cuma idealisme tapi juga butuh konsep bisnis yg jelas sebagai penunjangnya. Dan BSG bukan tanpa kendala. Dari Pak Reino sendiri, juga dari beberapa orang kru, bisa diketahui kalau memproduksi serial ini butuh perjuangan. Bima itu pernah "bakar" episode, pernah kejar tayang sampai sebegitunya, sampai ada episode yang baru selesai beberapa jam saja sebelum jadwal tayangnya, ada yg bikin cerita dadakan karena jalanan macet, ada yang kesal tengah malam karena jadwal shooting besok belum jelas, kru yang susah dihubungi, sampai yg udah libur pun masih sering kebangun, karena selama ngerjain Bima selalu ga'nyenyak tidurnya...

Kembali lagi, karena Tokusatsu itu beda. Tokusatsu punya gaya sendiri, beda dengan sinetron laga di TV ikan terbang. Buat kru Indonesia, saya bisa melihatnya sebagai kursus kilat yang keras. Tapi ya mau gimana lagi, kita harus bisa belajar.


KEPO #2
manusia bodoh!!!

Karena hari ini hari terakhir shooting BSG, tentunya saya tidak boleh melewatkan kesempatan untuk datang. Walaupun lokasinya juauauauauh dari rumah, bela-belain deh :P

Dan tentunya tidak sia-sia, saya masih berkesempatan menyaksikan langsung adegan pamungkas dari BSG.
Tapi perlu kalian tahu, untuk satu adegan ini saja, yang di layar cuma 3 menit, butuh waktu lebih dari sejam. Benar-benar tidak seperti yang kalian bayangkan. Bertarung dengan kostum dan sling benar-benar susah, kostum ribet Rasputin juga sering terlepas, dan itu membuat pengambilan gambar harus diambil berkali-kali.

Saya juga baru tahu untuk masing-masing Bima, Azazel, dan Rasputin punya "stunt double"-nya masing-masing. Kalau suit actor utamanya tidak diperlukan atau terlalu lelah, ada suit actor cadangan dgn kostum downgrade yang siap tampil. Kru fighting ini jumlahnya juga banyak, terutama untuk narik-narik sling biar jagoan-jagoan kita bisa terbang-terbang di udara. Juga tersedia asisten-asisten yang selalu siap membantu untuk membuka-tutup helm, juga melap keringat saat dibutuhkan.

Sementara sutradara senior dari Jepang, Teruyoshi Ishii (Gridman, Ultrraman Tiga, Dyna, Cosmos, Grandsazer, Justiriser, dll.) sudah tampak bete di kursinya, tapi ya mau gimana, beginilah kendala shooting Tokusatsu di Indonesia. Dari salah seorang kru, saya diberitahu kalau semua departemen produksi pernah kena tegur. Tapi karena faktor "U", dia capek juga, dan akhirnya Hideki Oka (Ultraman Movies, Ultraman Saga, Tomica Hero Rescue, dll.) masuk untuk ikut andil dalam penyutradaraan. Di lokasi tadi, Oka-san lebih ke sesi dokumentasi, hilir-mudik, naik-turun, bikin foto & video dengan tabletnya...

Dari saya datang sampai saya pergi, adegannya masih itu-itu saja :P

Ah iya, mungkin sudah ada beberapa yang tau. Kalau sebelumnya efek percikan dan ledakan dihasilkan sepenuhnya di CG, di episode-episode belakangan mulai menggunakan efek seperti di Jepang, ada percikan api yang keluar dari kostumnya (y). Di lantai juga digunakan beberapa bongkahan padat untuk menghasilkan efek asap.


KEPO #3
bima versi ishimori

Kembali ke satu hari sebelumnya, saya berkesempatan menemui Pak Reino di acara International Conference on Design & Art di UNTAR. Pak Reino mempresentasikan ulang materi yang pernah ditampilkan di Popcon Asia Juli 2013 di JCC Jakarta. Saya belum pernah lihat materi-materi ini sebelumnya, tapi memang sangat menarik. Pak Reino menampilkan gambar-gambar desain awal dari BSG, termasuk menjelaskan kenapa desain-desain itu tidak digunakan. Berikut ini beberapa petikannya:

- art & desain kalau terlalu ideal ga'ada duitnya ga'akan jalan, umurnya pendek. jadi mau ga'mau harus komersil juga
- desain pertama Bima dari Ishimori dibilang jelek, "masa kita bayar mahal-mahal dikasih disain jelek? dan terlalu mirip kamen rider"
- logo Bima dibuat sendiri oleh Reino
- setelah 1,5 tahun rombak desain, akhirnya jadi yang seperti sekarang
- Bima rencananya akan diberi ornamen Batik, tapi takut nanti diaku-aku Malaysia...
- ide motor yang bisa berubah jadi kuda tidak dilanjutkan karena cgi, shooting, & kapasitas produksinya terlalu repot
- ide kuda terbang tidak disetujui karena Bima Satria Garuda harusnya bisa terbang sendiri
- ide armor ikan, tidak disetujui karena sadar kapasitas produksi yang masih sulit. di udara saja susah, bagaimana di dalam air...
- berat kostum 20 kg
- ide robot bima tidak dilanjutkan karena biayanya yang terlalu mahal
- tapi Reino tidak putus asa dan berharap ide-ide tadi ke depannya bisa direalisasikan...
- mainan yg laku dijual adalah mainan yang bisa tampil seperti di filmnya
- ada mainan yang secara desain dan realisasi terlalu mahal, jadi tidak dilanjutkan
- ada negara kecil (MAS?) & negara yang sangat besar (USA?) yang sudah berencana membeli BSG
- faktor religi, politik, & hal-hal terlarang, akan mempersempit market.
- sebagai project pertama, Bima tidak berani ambil yg 100% cultural Indonesia. karena Bima memang ditargetkan untuk dijual internasional, dan pihak manajemen harus diyakinkan Bima bisa menguntungkan. kalau terlalu segmented, pastinya susah dijual.
- super hero dinilai dari kata-kata & perbuatan, bukan atribut kelokalan. kalau mau disukai secara internasional, hindari unsur-unsur yang menonjolkan negara atau kelompok-kelompok tertentu
- Reino mencontohkan Captain America sebagai karakter yang paling tidak laku di The Avengers.
- continuity adalah kata kunci dari satria series.


KEMUDIAN...
sampai bertemu di season #2

Okay ini mungkin yang paling kalian tunggu-tunggu...
Saya tidak bilang ini pengumuman resmi, tapi ini yang akan terjadi setelah Bima Satria Garuda season #1 selesai:
- Bima Re-Run! Ya, BSG season #1 akan ditayangkan lagi dari eps.1 sampai 26.
- Selama re-run BSG akan mengadakan Road Show/ Live Show.
- Satria Series season #2 dibuat 52 episode
- Satria Series season #2 start shooting MARET 2014
- Satria Series season #2 mulai tayang Juni/ September 2014 (masih lama, sabar ya...)
- belum ada rencana Bima Movie, karena kendalanya masih banyak