Oleh Andrie Firmansyah pada 25 November 2013 pukul 09:01
Satuan pasukan khusus
dikerahkan untuk mengepung sebuah gedung tua yang diyakini sebagai
persembunyian penjahat berbahaya. Pasukan yang dipimpin oleh sersan Raka ini
mulai menerobos masuk dan melumpuhkan satu persatu penjahat yang menghuni
tempat itu. Namun ketika memasuki basemen utama Gedung mereka dikejutkan oleh
tubuh-tubuh penjahat yang sudah tak bernyawa. Melihat mayat mereka, sepertinya
ada sesuatu yang buas mecabik-cabik tubuhnya.
Sersan Raka semakin
terkejut tatkala Baron, pimpinan penjahat yang sekaligus target operasi
mendapat luka yang cukup parah dan kehilangan banyak darah. Baron meminta tolong
kepada sersan Raka untuk mengeluarkannya dari gedung.
Sersan Raka
Namun sebelum berhasil
membawanya keluar sersan raka dan pasukannya dikejutkan oleh serangan dari
sosok misterius. Dalam waktu sekejab sosok itu sudah menghilangkan nyawa hampir
separuh dari anggota pasukan. Sersan Raka mulai takut, apa sebenarnya yang dia
hadapi sekarang. Ia terus mengarahkan Senapannya dan menembakkan peluru, tetapi
sosok tersebut sepertinya tak mempan dengan ratusan butiran pelor yang
menghujamnya.
Monster Beast Gildos
"Siapa Kau
Sebenarnya!!!!, Tunjukan dirimu!!!", Sersan Raka mulai panik. Makhluk
misterius ini rupanya hendak mempermainkan kepanikan sang sersan. Dari sudut
yang tak terduka, sosok misterius hendak menyerangnya. Sersan Raka terkejut dan
tak sempat menghindar.
BLAASST!!!, sesosok cahaya
terang muncul menghentikan serangan makhluk misterius dan membuatnya terpental
beberapa langkah dari sersan Raka. Raka semakin tak percaya melihat apa yang
ada di depan matanya. Sosok yang menyerangnya berwujud monster mengerikan
dengan dua tanduk di kepalanya. Sedangkan sosok cahaya terang tadi menjelma
menjadi manusia dengan armor putih keemasan.
"Cepat, berlindung
ketempat aman", perintah satria berarmor putih kepada Raka.
"Siapa kau?"
tanya sersan Raka.
Satria itu tak menjawab
dan segera menuju ke arah monster untuk menghajarnya. Pertarungan sengit
berlangsung antara Satria dan Monster. Sementara itu sersan Raka menyelamatkan
anggota pasukannya yang selamat.
Kembali ke pertarungan,
Satria berzirah putih berhasil mendesak monster dan sebagai penghabisan. Tangan
kanan satria menyala diselimuti cahaya kemilau. Sekuat tenaga dihujamkannya
pukulan terkuatnya ke arah monster dan akhirnya membuatnya kembali terpental
jauh. Monster mencoba bangkit namun ia sudah kehabisan tenaga.
"CAAKRAAAAA!!!"
jerit lengking menyayat sang monster sebelum akhirnya meledak terbakar
diselimuti api berwarna biru. Setelah kejadian itu satria putih berjalan tenang
meninggalkan basemen utama dan menghilang perlahan menjadi cahaya.
"Cakra?"
pertanyaan yang terlontar dari mulut Sersan Raka, Seolah tak percaya atas semua
yang baru saja terjadi.
SEMINGGU KEMUDIAN
Budi Prawira
Budi bermimpi tentang
asal muasal dia mendapatkan lightning changer .
Ia terbangun dari
mimpinya dan mulai menjalani aktivitasnya mengajar di SMA Radjawali.
Setelah kejadian
serbuan maut gedung tua, Sersan Raka diangkat sebagai pemimpin divisi
khusus unit investigasi dan perburuan
monster (beast). Ia memperoleh informasi
dari Baron yang dirawat di rumah sakit bahwa penyerangan beast
dilakukan karena sebelumnya ada pria
misterius yang memperingatkan agar dirinya tunduk dan mematuhi perintahnya,
namun karena Baron tak mau menurut Pria itu mengirim seseorang untuk datang ke
gedung dan orang itu akhirnya mengubah wujudnya menjadi beast & membantai
anak buah Baron.
Raka mengambil
kesimpulan bahwa Beast mampu mengubah wujudnya menjadi manusia dan hidup
berbaur dengan mereka. Tetapi Raka belum mendapatkan gambaran yang jelas
tentang motif beast menyerang manusia dan satu lagi sosok satria misterius
bernama Cakra terngiang di benaknya.
Hari pertama mengajar
Budi mendapatkan perintah dari kepala sekolah untuk menjadi wali kelas III C.
Kelas yang terkenal dengan kebandelan siswa-siswinya. Budi berkenalan juga
dengan bu Nouva, guru cantik yang mengajar bahasa inggris dan sejarah. Budi
tertarik dengan sosoknya, tapi sayangnya bu nouva menanggapinya dengan tak
serius.
Nouva
Perkenalan Budi dengan
siswa IIIC dimulai, awalnya budi sempat diremehkan oleh seluruh siswa. Tapi
dengan ketegasannya dia mampu membuat siswa dalam kelas terdiam dan terpaku.
Gaya Budi yang berbeda dengan guru lainnya menarik perhatian Tomy (sang ketua
kelas) dan Regina (siswi tomboy yang ahli computer). Budi menjalani hari
pertamanya mengajar di SMA Radjawali dengan sukses.
Sebuah aktivitas di
taman kota yang tenang dikejutkan oleh amukan seorang pria. Pria itu memiliki
keanehan, tangannya terlihat seperti tangan monster bercakar. Dengan membabi
buta dia menyerang semua orang bahkan betugas keamanan tak mampu
menghentikannya. Merasa belum puas dengan aksinya pria itu mengubah wujudnya
menjadi Beast. Budi yang melintas di tempat itu menyadari Gelang Lightning
Changer bersinar.
Perubahan Budi Prawira dengan menggunakan Lightning Changer Tiger
Budi segera menuju
lokasi amukan Beast dan dengan Lightning Changernya dia berubah menjadi Cakra.
Pertarungan sengit akhirnya pecah.
Budi Prawira yang telah berubah menjadi Ksatria Cahaya Cakra, beraksi menggunakan jurus bertarungnya.
Raka yang sampai di
TKP, kembali menyaksikan satria yang menyelamatkannya di gedung tua. Kali ini,
dia tak ingin buruannya lepas. Ia melepaskan beberapa tembakan kearah Beast.
Beast yang merasa geram dengan tembakan Raka berusaha untuk menyerang namun kembali
Cakra menghalaunya. Merasa terdesak Beast memilih untuk melarikan diri.
Ksatria Cahaya Cakra, menampakkan wujudnya.
Kini tinggal Raka dan
Cakra saling berhadapan, Raka kembali menanyakan tentang Cakra dan apa
sebenarnya yang dia lakukan. Pistol Revolver ditodongkan kea rah Cakra, namun
kali ini Cakra hanya menjawab singkat “Aku bukan musuhmu”. Cakra kembali
menghilang menjadi Cahaya sama seperti sebelumnya. Raka menyarungkan
revolvernya dan berusaha memahami tujuan Cakra.
To Be Continued………