Tokusatsu (特撮) adalah
istilah dalam bahasa Jepang untuk efek spesial (efek khusus / efek visual) dan
seringkali digunakan untuk menyebut film sci-fi/fantasi/horor live-action produksi Jepang.
Etimologi
Istilah tokusatsu
merupakan kependekan dari istilah tokushu satsuei (特殊撮影), sebuah istilah bahasa Jepang yang bisa diterjemahkan
sebagai "special photography" yang mengacu pada penggunaan efek
khusus (special effects). Biasanya, dalam sebuah film atau pertunjukan,
orang yang bertanggung jawab untuk urusan efek khusus seringkali dipanggil
dengan julukan tokushu gijutsu (特殊技術), yang berarti "special techniques" (istilah yang dulu digunakan
untuk menyebut "special effects"), atau tokusatsu kantoku (特撮監督).
Dulu di Jepang, tokusatsu sangat populer
terutama di kalangan anak-anak. Tapi seiring berjalannya waktu, tokusatsu
sempat mulai ditinggalkan. Banyak kalangan menilai, tokusatsu merupakan
film yang ditujukan kepada anak-anak, meski realitanya, sebagian tokusatsu
memiliki jalan cerita yang cukup kompleks yang sulit dipahami anak-anak. Selain
itu, pamor tokusatsu kalah dibanding anime dan manga yang sekarang sudah
sangat populer di seluruh dunia. Akan tetapi, hal itu tidak membuat para
perusahaan pembuat tokusatsu menyerah. Mereka mengubah jalan cerita dari
tokusatsu itu menjadi lebih lucu dan menarik untuk menggairahkan kembali
tokusatsu yang sempat meredup.
Tokusatsu adalah salah satu bentuk hiburan
Jepang yang sangat populer, dan memiliki banyak genre, misal Kaiju monster
(seperti Godzilla atau Gamera), Kamen Rider (Ichigo, Nigo, hingga yang terbaru
seperti Kamen Rider Gaimu), Metal Hero (Gaban Spielban),
dan banyak lagi.
Tsuburaya
Eiji Tsuburaya (1901-1970) adalah salah satu tokusatsu
kantoku terkenal di Jepang, dan dialah yang telah memproduksi dan
memopulerkan karakter Godzilla and Ultraman. Tsuburaya bukan artis FX pertama, tetapi
beliau telah berhasil membuat pertunjukan efek khusus di Jepang menjadi sesuatu
hal yang berbeda. Ketika memproduksi suatu film yang mempertunjukkan
makhluk-makhluk raksasa (seperti monster, superhero, alien, dsb.),
Tsuburaya biasanya menggunakan teknik yang melibatkan maket miniatur yang
canggih, dan untuk monsternya biasanya menggunakan stuntman dengan
kostum monster (sekarang disebut "Suitmation") atau boneka yang bisa
diatur gerakannya (Mothra, Dogora, etc.). Walaupun sekarang sudah banyak efek
khusus yang menggunakan efek digital, metode tokusatsu Tsuburaya tetap
dipergunakan sampai sekarang, dan sudah menjadi tradisi tersendiri.
Suitmation
Suitmation (スーツメーション) adalah istilah yang biasanya digunakan di
Jepang untuk menyebut efek khusus yang menggunakan stuntman berkostum
monster. Tidak ada yang tahu sejak kapan istilah itu digunakan; beberapa orang
staf Toho sering menggunakan istilah itu untuk membedakan
dengan teknik Dynamation (stop-motion) milik Ray
Harryhausen.
Istilah itu mulai banyak digunakan sejak film The
Return of Godzilla.
Bahan Kostum
Kostum monster
Godzilla biasanya dibuat dari latex, dengan ditambah berbagai macam
lapisan (terutama lapisan tahan api). Kostum tersebut dibuat cukup tebal
sehingga si pemakai tidak akan terluka oleh pancaran api dari mulut Godzilla.
Gigi Godzilla pada awalnya dibuat dari kayu, tapi belakangan mulai digantikan oleh
bahan resin. Kostum tersebut memiliki lubang kecil
di leher yang memungkinkan sang aktor untuk melihat keluar. Bagian kepala dari
kostum terdiri dari komponen mekanis yang bisa dikendalikan dari jauh untuk
menggerakkan mata dan mulut.
Memakai kostum
Gozilla merupakan siksaan tersendiri bagi para aktornya, terutama pada zaman
dahulu, ketika studio produksi masih sangat panas dan belum dilengkapi AC.
Kebanyakan aktor hanya sanggup memakainya selama 3 menit. Keadaan mulai berubah
ketika studio Tsuburaya mulai menggunakan AC, dan sejak film Godzilla 2000: Millennium, sebuah selang oksigen diselipkan ke
dalam kostum Godzilla melalui lubang kecil di bagian ekornya, selang tersebut
langsung terhubung ke bagian leher kostum Godzilla, sehingga sang aktor pemakai
bisa bernapas lega. Tsutomu Kitagawa, salah satu aktor yang pernah memakai
kostum Godzilla, pernah mengatakan "sangat tidak dianjurkan bagi penderita
claustrophobia untuk berperan sebagai Godzilla."
Sementara untuk
kostum Ultraman biasanya menggunakan kostum ketat berbahan latex yang serupa
dengan kostum yang digunakan oleh para penyelam. Helm Ultraman pada awalnya
juga dibuat dari latex, tetapi kemudian diganti dengan fiberglass. Seperangkat alat elektronis
memungkinkan mata dan Colortimer untuk menyala dan berkedip. Superhero
dari Toei menggunakan bahan yang berbeda-beda untuk kostumnya, mulai dari bahan
kulit, vinyl, sampai bahan kain. Sejak film Kagaku Sentai Dynaman, semua anggota Sentai memakai kostum spandex. Helm mereka dibuat dari fiberglass, dan memiliki alat pengait untuk
membuka tutup helmnya.
Efek Khusus Lainnya
Teknik efek
khusus Jepang tidak selalu hanya menggunakan aktor berkostum. Bahkan film Godzilla yang pertama diproduksi pada tahun
1954 menggunakan berbagai teknik yang cukup canggih pada waktu itu untuk
menghasilkan efek khusus yang diperlukan. Selain menggunakan Suitmation
Godzilla, Eiji Tsuburaya juga menggunakan berbagai macam boneka
untuk efek khususk, baik boneka tangan, maupun boneka animatronic, yang bisa mengeluarkan kabut asap
untuk menciptakan ilusi seolah-olah Godzilla menyemburkan napas radio-aktif.
Tsuburaya bahkan pernah menggunakan teknik stop-motion untuk menggerakkan ekor
Godzilla (kabarnya Tsuburaya sebenarnya menginginkan teknik stop-motion untuk
semua adegan di film Godzilla, tetapi pihak Toho menolaknya, karena
teknik stop-motion terlalu mahal dan dianggap buang waktu; Studio film Jepang
pada umumnya hanya memiliki budget yang rendah dan jadwal produksi yang
sangat padat).
Film-film
Godzilla terbaru mulai menggunakan berbagai macam efek yang berbeda untuk
menggerakkan monster-monster tersebut. Pada tahun '60-an, mereka menggunakan
boneka mekanik berukuran kecil yang direkam dari kejauhan. Sejak tahun '80-an,
mereka menggunakan teknik robotic animatronic supaya Godzilla bisa
keliatan lebih hidup dan realistik (di film The Return of Godzilla mereka menggunakan "Cybot
Godzilla" setinggi 6 meter dan mereka menggunakan boneka miniatur Godzilla
di film Godzilla Vs. Biollante). Mereka juga menggunakan efek menyala
pada sirip punggung Godzilla yang terbuat dari fibre reinforced plastic, dan bahkan di beberapa film
terbarunya, mereka sudah mulai menggunakan CG untuk menciptakan efek tersebut.
Prinsip yang
sama digunakan juga untuk film superheroes (pahlawan super) lainnya;
Beberapa pahlawan super (seperti Kikaider dan Gavan) menggunakan komponen elektronik yang
bisa menyala untuk keperluan close-up shot.
Penggunaan CGI di Tokusatsu
Supaya bisa
bersaing dengan produksi Hollywood, film tokusatsu harus mulai
menggunakan CGI. Film Heisei Gamera sudah menggunakan CGI sebagai efek
khusus. Dan film-film Godzilla terbaru juga sudah menggunakan teknik efek
khusus CGI. Teknik ini memungkinkan Godzilla untuk berenang di dalam air
seperti ikan paus. Sekarang sudah banyak film superhero yang menggunakan
CG, mulai dari adegan Ultraman terbang di udara, adegan henshin Kamen Rider, hingga ke adegan robot
raksasa di serial Sentai, semua sudah menerapkan CG. Bahkan sejak zaman dulu,
efek khusus CG sederhana sudah digunakan untuk beberapa efek optikal, misalnya
efek tembakan laser, peluru kendali, dan efek ledakan.
Film tokusatsu lainnya yang sudah
menggunakan CG antara lain Crossfire dan Casshern (remake dari serial anime tahun 1973 karya Tatsuo Yoshida).
Daftar perusahaan yang memproduksi Film Tokusatsu
Sesuai urutan
abjad:
- Daiei Motion Picture Company (大映株式会社) ( Kadokawa Pictures, Inc. (角川映画株式会社))
- Nikkatsu Corporation (日活株式会社)
- Nippon Gendai (日本現代企画)
- P Productions (ピープロダクション)
- Senkosha (宣弘社)
- Shintoho Company Ltd. (新東宝株式会社)
- Shochiku Company, Ltd. (松竹株式会社)
- Toei Company, Ltd. (東映株式会社)
- Toho Company, Ltd. (東宝株式会社)
- Tsuburaya Productions (円谷プロダクショ
Subgenre Tokusatsu Populer
- Daikaijuu (大怪獣) (Makhluk Raksasa) misalnya:
- Kaijin (怪人) (Mutant - bisa diartikan sebagai "Makhluk aneh") Misalnya:
- The Rainbow Man (1949) (film fiksi ilmiah modern yang pertama di Jepang)
- Tomei Ningen Arawaru (1949)
- The Human Vapor (1960)
- Secret of the Telegian (1960)
- The Manster (1962)
- Matango (1963)
- Body Snatcher from Hell (1968)
- Science Fiction Movies (SF映画) (beberapa di antaranya menampilkan adegan Daikaiju or kaijin)
- The Mysterians (1957)
- Battle in Outer Space (1959)
- Atragon (1963)
- Submersion of Japan (1973)
- Crossfire (Pyrokinesis) (2000)
- Fantasy Movies (ファンタジー映画) Misalnya:
- The Three Treasures (1959)
- Daimajin (1966)
- The Magic Serpent (1966)
- Onmyoji (2001)
- Yokai Eiga (妖怪映画) (Film horor) Misalnya:
- Kwaidan (1965)
- Yokai Monsters (1968)
- Serial Ultra (ウルトラマン) - Salah satu serial paling populer di Jepang. Misalnya:
- Ultra Q (1966)
- Ultraman (1966)
- Ultra Seven (1967)
- Ultraman Ace (1972)
- Ultraman Taro (1973)
- Ultraman Leo (1974)
- Ultraman 80 (1980)
- Ultraman Tiga (1997)
- Ultraman Dyna (1998)
- Ultraman Gaia (2000)
- Ultraman Cosmos (2001)
- Ultraman Nexus (2004)
- Ultraman Max (2005)
- Ultraman Mebius (2006)
- Kyodai Hero (巨大ヒーロー) (Superhero raksasa) dipopulerkan oleh Ultraman. Misalnya:
- Ambassador Magma (1966) (The Space Giants)
- Spectreman (1971)
- Mirrorman (1971) Tsuburaya Productions
- Iron King (1972)
- Megaloman (1979)
- Giant Robot (巨大ロボット) - Film yang bercerita mengenai superhero yang berwujud robot-robot raksasa. Misalnya:
- Giant Robo (1967) (Johnny Sokko and His Flying Robot)
- Jumborg Ace (1973)
- Super Robot Red Baron (1973)
- Super Robot Mach Baron (1974)
- Daitetsujin 17 (1977)
- Serial Kamen Rider (仮面ライダー) - Salah satu serial paling populer di Jepang.
- Kamen Rider (1971-1973)
- Kamen Rider V3 (1973-1974)
- Kamen Rider X (1974)
- Kamen Rider Amazon (1974-1975)
- Kamen Rider Stronger (1975-1976)
- Kamen Rider (Skyrider) (1979-1980)
- Kamen Rider Super-1 (1980-1981)
- Kelahiran di ke-10! Bersama-sama seluruh dari Kamen Rider!! (1984)
- Kamen Rider Black (1987-1988)
- Kamen Rider Black RX (1988-1989)
- Shin: Kamen Rider Prologue (1992)
- Kamen Rider ZO (1993)
- Kamen Rider J (1994)
- Kamen Rider Kuuga (2000-2001)
- Kamen Rider Agito (2001-2002)
- Kamen Rider Ryuki (2002-2003)
- Kamen Rider 555 (2003-2004)
- Kamen Rider Blade (2004-2005)
- Kamen Rider Hibiki (2005-2006)
- Kamen Rider The First (2005)
- Kamen Rider Kabuto (2006-2007)
- Kamen Rider Den-O (2007-2008)
- Kamen Rider Kiva (2008-2009)
- Kamen Rider Decade (2009)
- Kamen Rider Double (2009-2010)
- Kamen Rider OOO (2010-2011)
- Kamen Rider Fourze (2011-2012)
- Henshin Hero (変身ヒーロー) Genre ini dipopulerkan oleh Kamen Rider. Misalnya:
- Henshin Ninja Arashi (1972)
- Android Kikaider (1972)
- Robot Detective (1973)
- Inazuman (1973)
- Inazuman Flash (1974)
- Kaiketsu Zubat (1977)
- Sentai (戦隊) (bisa diterjemahkan sebagai Pasukan Khusus, terjemahan resmi bahasa Inggris untuk istilah "sentai" adalah "Task Force") - merupakan serial populer yang masih bisa dimasukkan ke genre Henshin Hero. Yang membedakan adalah serial ini menampilkan satu tim superhero yang biasanya terdiri dari lima orang atau lebih, seperti Kyoryu Sentai Zyuranger (1992). Serial ini juga dikenal sebagai "Super Sentai (スーパー戦隊)", istilah ini digunakan untuk menyebut serial Sentai yang menggunakan robot raksasa (sejak 1979). Serial lainnya di antaranya adalah:
- Himitsu Sentai Goranger (1975) Seri sentai pertama.
- Battle Fever J (1979) Seri Super Sentai pertama.
- Denshi Sentai Denziman (1980)
- Dai Sentai Goggle V (1982) Seri sentai pertama yang beredar di Indonesia.
- Kyouryuu Sentai Zyuranger (1992) Serial ini dipopulerkan oleh USA dengan judul Power Rangers dan berlanjut sampai serial Sentai yg terbaru
- Metal Hero (メタルヒーロー) - Merupakan serial superhero yang menggunakan armor metalik. Bisa dibagi menjadi 3 sub-categories:
- "Uchuu Keiji"
- "Cyborg Heroes"
- "Rescue Heroes"
- Serial Chouseishin (超星神シリーズ) - Serial produksi studio Toho untuk menyaingi kepopuleran serial Sentai dan serial Metal Heroes.
- Chouseishin Gransazer (2003)
- Genseishin Justiriser (2004)
- Chousei Kantai Sazer X (2005)
- Tokusatsu Superheroes (特撮ヒーロー) (Serial superhero lain yang tidak termasuk dalam kategori di atas). Misalnya:
- Super Giant (1957) (Starman)
- Moonlight Mask (1958) Serial superhero Jepang pertama yang diputar di TV
- Planet Prince (1958) (Prince of Space)
- 7-Color Mask (1959) Serial superhero pertama yang diproduksi Toei
- Akakage (1967)
- Kaiketsu Lion-Maru (1972)
- Rainbowman (1972)
- Ryuusei Ningen Zone (1973)
- Tetsujin Tiger Seven (1973)
- Denjin Zaborger (1974)
- Kaijuu Booska (1966)
- Ganbare! Robocon (1974)
- Tokusatsu Heroines (特撮ヒロイン) Tidak semua tokoh utama tokusatsu adalah laki-laki, ada beberapa judul tokusatsu dengan tokoh utama perempuan (superheroine). Beberapa dari serial ini adalah serial tokusatsu biasa seperti halnya serial tokusatsu lainnya, sementara beberapa lainnya hanya cocok untuk konsumsi dewasa. Beberapa contoh serial superheroine antara lain:
- Suki! Suki! Majo-Sensei (1971) dengan tokoh utama superheroine "Andro-Mask"
- Sukeban Deka (judul aslinya adalah Sukeban Kei-ji スケバン刑事) (1985)
- Rosetta: The Masked Angel (1998)
- Jikuu Keisatsu Wecker D-02 (2002)
- Pretty Guardian Sailor Moon 美少女戦士セーラームーン (2003)
Pembagian
genre-genre tersebut di atas tidak mutlak. Ada beberapa film tokusatsu
yang menggabungkan berbagai genre tersebut. Misalnya film Demon Heaven Ghost Hero (1988), bercerita mengenai superhero
berteknologi tinggi yang memerangi hantu-hantu dari zaman kekaisaran Jepang.
Serial TV Ambassador Magma (1966) bisa dibilang mencampuradukkan
genre-genre tersebut di atas, karena menampilkan pasukan superhero
raksasa berbaju metalik dan memiliki kemampuan untuk berubah wujud dan melawan
monster-monster raksasa dari ruang angkasa. Bahkan film Godzilla vs Megalon (1973) tidak hanya menampilkan monster
raksasa, tetapi juga menampilkan sosok superhero.
Referensi
- Grays, Kevin. Welcome to the Wonderful World of Japanese Fantasy (Markalite Vol. 1, Summer 1990, Kaiju Productions/Pacific Rim Publishing)
- Yoshida, Makoto & Ikeda, Noriyoshi and Ragone, August. The Making of "Godzilla Vs. Biollante" - They Call it "Tokusatsu" (Markalite Vol. 1, Summer 1990, Kaiju Productions/Pacific Rim Publishing)
- Godziszewski, Ed. The Making of Godzilla (G-FAN #12, November/December 1994, Daikaiju Enterprises)
- Ryfle, Steve. Japan's Favorite Mon-Star: The Unauthorized Biography of Godzilla. ECW Press, 1999. ISBN 1-55022-348-8.
- Cassidy, John Paul. The Perception of Tokusatsu in America, 2005 (Blog Essay).