='body-fauxcolumns'>

Thursday 15 January 2015

Cakra Satria Cahaya - Episode 16

Oleh Andrie Firmansyah pada 13 Desember 2013 pukul 22:22

Raka yang tengah berpapasan dengan Nouva di jalan segera menghampirinya. Dia melihat Nouva tengah dilanda kesedihan. Raka berusaha menanyakan apa yang terjadi, awalnya Nouva tak ingin menceritakan kesedihannya tetapi karena tak kuasa menahan beban di hatinya akhirnya bu guru cantik itu bercerita kepada Raka.

Terkejut, itulah reaksi Raka setelah mendengarkan cerita dari Nouva. Bagaimana mungkin sahabat yang dikenalnya tega menghianati Nouva. Padahal sebelumnya dia pernah berjanji kepadanya untuk setia dan menjaga Nouva sepenuh hati. Raka yang bersikap dewasa meminta Nouva untuk tenang dan mencari waktu yang tepat untuk mendamaikan Nouva dengan Budi.


Sementara itu ….

Budi dan Citra tengah berbelanja di sebuah minimarket, Tanpa sepengetahuan mereka Azul tengah membuntutinya. Sehabis berbelanja Budi mengajak Citra bersantai sejenak di taman kota. Tak hanya Azul yang membuntuti mereka, rupanya Raka & Nouva juga melakukan hal yang sama.

Dari kejauhan Raka dan Nouva tengah berbisik

“Kau yakin wanita itu yang kau temui di rumah Budi”

“Ya benar, aku mendapati mereka tengah berduaan disana”

“Baiklah kamu tunggu disini, aku akan menemui Budi”

Nouva menganguk paham. Raka segera menghampiri Budi. “Hey Raka, Ternyata benar yang dikatakan Nouva kau ternyata seorang pem………..”

Raka tak melanjutkan kata-katanya, matanya seolah terbelalak melihat wajah Citra yang berdiri di samping Budi.

“Kau!! Sedang apa Kau disini?” Wajah raka berubah menjadi sarat emosi.

“Hey rupanya kalian sudah saling kenal, Sabar dulu raka biar aku menjelaskan semua” Budi berusaha menenangkan.

Melihat Raka yang seolah ingin menelannya hidup-hidup Citra tampak ketakutan dia berlindung dibalik tubuh Budi.

“Budi, kau tau siapa wanita yang bersamamu itu?”

“Dia adalah Beast”

Budi tak percaya dengan penjelasan Raka “Jangan bercanda sobat, wanita ini bukanlah Beast sejak aku menemukannya dia adalah wanita yang baik”

“Aku hanya ingin menolongnya karena dia mengalami amnesia, Lagian bila dia adalah Beast Lightning Changerku pasti akan mendeteksinya” Budi menyanggah.

“Sungguh kau telah terperdaya olehnya, Akan kubuktikan bahwa wanita ini benar-benar Beast” Raka mengeluarkan Bhayangkara Changer-nya.

“Hentikan Raka!! Kau mau menyerang wanita tak berdosa” Budi menarik tubuh Raka dan mendorongnya.

“Ya aku ingin menyadarkanmu bahwa dia sangat berbahaya, Dialah yang membunuh semua anggota keluarga Bradja Sukmana beberapa hari lalu”

“Aku sempat bertarung dengannya namun dia berhasil melarikan diri, sekarang tak akan kubiarkan dia lari”

Citra semakin takut dengan Raka, Budi mencoba menenangkannya. “Apa betul yang dikatakannya Citra?”

Citra menitikan air mata, “Aku tak tahu, aku tak bisa mengingat apapun Budi”

“Aku takut, tolong jauhkan dia dariku”, Citra merengek kepada Budi.

“Budi, jika kau masih menganggapku sebagai sahabatmu sebaiknya kau percaya padaku” Budi menekan tombol aktivasi dan berubah menjadi Bhayangkara.

“Maaf kawan, tapi aku tak bisa membiarkanmu menyakiti Citra.”

“Aku akan menghentikanmu Raka” Budi bersiap dengan Lightning Changernya dan berubah menjadi Cakra.

Setelah menyuruh Citra berlindung ke tempat aman kedua sahabat itu saling bertarung.

“Aku tak pernah tau setan apa yang merasukimu sehingga kau percaya padanya” Bhayangkara sambil menghantamkan tinjunya.

Cakra menangkis tinju Bhayangkara dan membuang serangannya, “ Kau tak tahu Raka, Dia tidak seperti yang kau kira”

“Apa maksudmu?” Bhayangkara kembali menyerang dengan tendangan bertubi-tubi. Cakra berhasil menangkap kaki Bhayangkara dan dengan satu bantingan Cakra menghempaskannya ke tanah.

“Citra adalah wanita yang baik,..” jawab Cakra sambil kembali memasang kuda-kuda.

“Oh, jadi itu alasanmu menghianati Nouva. Kau harus menerima ini!!” Raka mengeluarkan salah satu senjatanya dan menembakannya ke arah Cakra. Lightning Sword berhasil menahan tembakan peluru metallum yang termuntahkan dari senjata Bhayangkara.

“Sudahlah Raka, Aku tak ingin kita bertarung seperti ini”

“Aku juga tak ingin menghianati Nouva, semua ini hanya salah paham semata”

Bhayangkara melesat kea rah Cakra dan segera mengubah senjatanya menjadi Electric saber.

Mereka kini tengah beradu pedang.
………………………..

Sementara itu Citra yang tengah bersembunyi dikagetkan dengan kemunculan Azul.

Azul Beast
“S-Siapa Kau?” Citra terlihat sangat ketakutan.
“Hmmm, rupanya kau tak mengingatku Betrix”
“Betrix ??? Siapa dia?” Citra berusaha memahami maksud ucapan Azul. Dia mencoba mengingat kembali namun kepalanya terasa sakit.
“Baiklah akan kubantu mengembalikan ingatanmu” Azul menarik tubuh Citra dan mencengkram kepalanya dengan kuat.
Citra menjerit dengan keras, Bhayangkara dan Cakra menghentikan pertarungannya dan bergegas menghampiri asal suara itu. Terlihat tangan kanan Azul mengeluarkan sinar kebiruan dan sinar itu sepertinya tengah diserap oleh Citra. Citra terlihat meronta-ronta berusaha untuk berontak.
“AZUL KEPARAT KAU!!, APA YANG KAU LAKUKAN!!” Cakra geram melihat tingkah Azul.
Azul menghentikan cengkeramannya dan seketika itu Citra tak sadarkan diri dan jatuh ke tanah.
“Hahahaha, dua pahlawan kesiangan rupanya. Ayo kalian mau menguji kekuatanku?” Azul meledek Bhayangkara dan Cakra dengan sikap yang menyebalkan.
Bhayangkara dan Cakra melupakan perseteruan mereka dan bekerjasama menyerang Azul. Walaupun harus menghadapi dua satria sekaligus Azul tak gentar dia bertarung dengan ganas. Sementara itu Citra mulai tersadar dan membuka matanya.
“Aku…… sedang apa aku disini”
Nouva yang juga menyaksikan kejadian itu bergegas menghampiri Citra.
“Citra, apa yang tengah kau lakukan bersama budi waktu itu”
“Ayo jawab, atau kau akan………………”, tiba-tiba tangan Citra mencekik leher Nouva dengan kuat.
Citra menatap wajah Nouva dengan tatapan mata tajam,“Citra,….. Dasar Bodoh namaku bukan Citra aku adalah Betrix”
Nouva yang tengah kesulitan bernafas mencoba untuk melepaskan diri “L-Lepaskan a-Aku Wanita Jalang!!”
Rupannya ingatan Betrix telah kembali dan dia bermaksud untuk membunuh Nouva.
Melihat hal itu Cakra berlari kea rah Betrix dan Bhayangkara bertarung sendiri melawan Azul.
“CITRA HENTIKAN!!!” Cakra membentak betrix dengan  suara lantang.
“Sekali lagi namaku bukan Citra, Aku adalah Betrix anggota the Deadly Three” Betrix mengubah wujudnya menjadi Beast.
“APA!!! Jadi selama ini kau….” Cakra seolah tak percaya dengan yang dilihatnya.
Cakra segera melesatkan Lightning Slash untuk menyelamatkan Nouva. Akhirnya Nouva yang tak sadarkan diri.
Betrix terbang mendekati Azul dan mereka bersiap untuk bertarung bersama.
“Azul, terima kasih kau sudah mengembalikan ingatanku”
“Jangan berterima kasih kepadaku, Berterima kasihlah kepada Master Zarc yang sudah mengutusku untuk menjemputmu”
“Ya baiklah sekarang ayo kita habisi dua orang pengganggu ini” Betrix kembali mengepakkan sayapnya dan terbang kea rah Bhayangkara dan Cakra. Sementara Azul juga berlari kencang kea rah mereka.
 
Budi yang tengah berubah menjadi Cakra untuk menghadapi Betrix Beast dan Azul  Beast
Cakra dan Bhayangkara bersiap, mereka kembali bertempur dengan sengit.
“Awas Cakra hati-hatilah dengan jarum beracunnya” Bhayangkara memperingatkan rekannya.
Cakra mengangguk dan melesat ke udara, dia menangkis jarum-jarum beracun yang dikeluarkan Betrix dengan Lightning Sword. Dalam posisi yang pas Cakra berhasil menghantamkan tinjunya ke perut Betrix. Beast itu jatuh ke tanah dan tampak kesakitan.
“Selama ini kau baik kepadaku Citra, aku percaya kau masih memiliki sisi baik” Cakra memandang Betrix dengan tatapan iba.
“Lupakan semua itu Cakra, menghabiskan waktu bersamamu adalah suatu kebodohan besar dalam hidupku” Betrix kembali melesat dan menyerang Cakra.
Cakra bersiap dan meloncat keudara melepaskan Lightning Cruiser.
Betrix menyemburkan api dari mulutnya dan menggagalkan serangan Cakra. Azul yang juga terdesak oleh serangan Bhayangkara mengajak Betrix untuk melarikan diri.
“Ingat Cakra suatu saat nanti kita akan bertemu lagi, dan aku akan membunuhmu” Suara terakhir Betrix sebelum dia berubah menjadi cahaya hitam dan menghilang.
Cakra dan Bhayangkara bergegas menghampiri Nouva yang masih pingsan. Nouva yang tersadar tak percaya ada dua satria yang menyelamatkannya. Dia semakin tak percaya tatkala Bhayangkara membuka Helmetnya dan ternyata orang dibalik helmet itu adalah Raka, yang jauh mengejutkan Ketika Cakra menunjukan wujud aslinya ternyata dia adalah Budi Prawira sosok yang selama ini menjadi kekasihnya.
“Maafkan aku Nouva” Budi segera memeluk tubuh Nouva.
Nouva tak menjawab dan membalas pelukan Budi. Dia menangis di pelukannya.
“Tak kusangka kau selama ini adalah Cakra”
“Ya, Aku sengaja tak menceritakan kepadamu karena aku tak ingin kau khawatir”
“Aku mengaku salah Nouva, aku benar-benar terperdaya oleh Betrix” Budi membelai  rambut Nouva.
“Hey sudahlah lanjutkan kemesraan kalian di rumah” Letnan Raka tersenyum melihat mereka akur kembali.
………………………….
Betrix dan Azul kembali ke Secret Mansion dan menyerahkan Ancient Relics terakhir kepada Master Zarc. “Bagus ketiga mustika sudah terkumpul, saatnya untuk membangkitkan sang raja”, zarc tersenyum puas melihat ketiga mustika yang ada dihadapannya.
 To Be Continued……………………….