='body-fauxcolumns'>

Tuesday, 10 February 2015

Cakra Satria Cahaya - Episode 13

Oleh Andrie Firmansyah pada 9 Desember 2013 pukul 21:44

EPISODE 13:

Azul, Zarc & Betrix tengah mengamati sosok tubuh yang berada dalam tabung pemulihan. Sedikit demi sedikit luka bakar yang ada di tubuhnya mulai menghilang, namun proses penyembuhan masih membutuhkan waktu yang lama. Sosok tersebut tak lain adalah Leo, ternyata saat serangan pamungkas Cakra & Bhayangkara dilesatkan kepadanya, Betrix berhasil mengeluarkan tubuhnya dari armor, walaupun selamat dia terkena efek ledakan parah yang membuatnya mengalami luka serius. Kenapa para Deadly Three masih mempercayai Leo?

Tubuh Leo di dalam Tabung Pemulihan

Ternyata semua itu berawal dari visi yang diperoleh dari Zarc. Dalam sebuah meditasi, Jiwa sang raja berkomunikasi dengan dirinya.

“Zarc, Selamatkan raga manusia itu. Aku menghendaki dia menjadi bagian dari tubuhku. Aku merasakan kebencian dan kekuatan besar terpancar dari dalam dirinya. Dialah yang akan kupilih sebagai sosok yang memimpin kalian menciptakan dunia baru”

Zarc mengangguk paham “Baik, Hamba akan laksanakan yang mulia”

“Bagus, Selain itu segera temukan tiga mustika kuno (Ancient Relics) untuk membangkitkanku kembali”
“Satu mustika sudah kami dapatkan yang mulia, Azul sudah berhasil mendapatkan SABUK KEJAHATAN (Belt of Evil), kami berhasil merebutnya dari manusia penyelundup yang mengirim benda itu di pelabuhan”
“Kami akan menemukan sisanya segera”.
“Kau harus segera menemukannya Zarc, sebelum kaum kita musnah untuk selamanya”
“Baik yang mulia”, Perlahan Zarc membuka matanya.

Zarc berdikusi dengan Azul dan Betrix tentang mustika berikutnya KRISTAL KEGELAPAN (Crystal of Darkness). Betrix menyarankan Zarc mengutus si kembar KARN & KREIA untuk mencari keberadaan mustika tersebut.
Beast, Karn, dan Kreia


Karn & Kreia adalah sosok beast yang memiliki wujud sepasang anak kecil lelaki & perempuan. Walaupun penampilannya terlihat inocent, namun mereka mampu menghabisi siapapun yang dikehendaki dengan senjata schytenya. Sedangkan Kreia, sebagai sosok gadis kecil yang membawa boneka dia mampu mengubah boneka itu sebagai senjata yang berbahaya. Satu lagi yang mengerikan, ketika mereka menyatukan diri Karn & kreia dapat berubah menjadi Beast raksasa bernama Jaganoth. Ketika dalam wujud Jaganoth, dia akan memakan manusia dan menghancurkan lingkungan di sekitarnya.
…………………………………..
Hari ini adalah hari yang special bagi Nouva, dia tengah merayakan ulang tahunnya yang ke 24 tahun. Satu lagi yang special dia merayakannya dengan kekasih dan sahabatnya. Walaupun hari yang special Nouva tak ingin berhura-hura, dia memutuskan untuk merayakan sederhana di rumah makan favoritnya bersama Budi, Raka, Tomi dan Regina.

Setelah memesan menu mereka menunggu sambil bercakap penuh kehangatan.
“Selamat ulang tahun sayang” Budi mengecup kening Nouva dengan penuh kelembutan.
“Terima kasih” Nouva tersipu malu.
“Yoo, ini dia yang ditunggu” Regina mengeluarkan kotak putih dan didalamnya terdapat kue tart ulang tahun.
“Ini buatan mama-ku lho special buat bu guru tercinta” Regina membuka kotak itu, mengeluarkan kue tart dan segera menyalakan lilin ulang tahun.
“Wah, sampaikan terima kasih ke mama-mu ya. Sudah merepotkan nih”
“Ah, gak usah begitu bu mama-nya Nouva kan kerjaannya bikin kue. Selain itu, ini bentuk rasa terima kasih keluarga Regina karena nilai bahasa inggrisnya tertinggi di kelas waktu ujian kemarin” Tomi menimpali.

Mendengar penjelasan itu Regina tersenyum bangga “Wah, Selamat ya Regina”.
Nouva memeluk Regina.
“Eh ayo segera tiup lilinnya” Letnan Raka yang duduk disamping tomi sudah tak sabar.
“Tapi sebelumnya panjatkanlah doa agar semua keinginanmu dapat dikabulkan oleh-Nya” Raka tak lupa mengingatkan.

Nouva memejamkan matanya. Dia berdoa kepada Tuhan agar diberikan kesehatan dan teman-temannya yang berada saat ini selalu bersamanya dalam suka maupun duka. Selain itu dia juga berdoa agar kekasihnya selalu menjaganya dan menyayangi untuk selamanya.

Seusai berdoa Nouva meniup lilin ulang tahun dan semua menyambutnya dengan tepuk tangan meriah. Setelah itu, hidangan yang dipesan juga telah datang.
“Waaaah Asyiik, Gurami asam manis, Kepiting saus tiram, Sate Kambing Nyam Nyam Nyaaam” Regina dengan gayanya yang lucu tak sabar ingin segera melahap hidangan di depannya. Melihat tingkah Regina yang menggemaskan mereka semua tertawa.
……………………………………….

Malam harinya di salah satu hotel bintang lima “MEGARA HOTEL” tengah diadakan pameran Kristal internasional. Semua Kristal yang unik dari berbagai belahan dunia dipajang di aula, selain itu mereka juga mengadakan lelang Kristal untuk keperluan amal. Acara tersebut juga dihadiri oleh tamu penting seperti pak gubernur, para pengusaha dan tamu undangan dari luar negeri. Tak ingin hal yang buruk terjadi Letnan Raka berjaga-jaga dalam acara tersebut.

“Letnan Raka, apa kabar kawan?” sapa seorang pria dengan tuxedo hitam dan rambut klimis rapi.
Raka menoleh kea rah pria itu “Hey, Eddy apa kabar lama tak jumpa”
Raka segera memeluk Eddy dan terlibat pembicaraan seru. Dia adalah Eddy Setiawan salah seorang pengacara ternama yang sering menangani kasus kasus besar. Selain itu dia juga sahabat Raka waktu sama sama kuliah di fakultas hukum.

“Apa kesibukanmu sekarang sobat?”
“Ah, seperti biasa menangani kasus korporasi” Eddy meneguk wine yang dibawanya.
“Roland yanuar, presiden direktur Mythos Corp yang ada di Surabaya memintaku untuk menangani kasus sengketa produk POH milik mereka”
“Kudengar ada mahasiswa yang menjadi saksi kunci dan menjadi buruan perusahaan itu?”
“Rumor itu masih simpang siur, kau tau Mythos Corp adalah perusahaan yang penuh tipu daya. Aku akan menyelidikinya secermat mungkin” Jawab Eddy serius.
“Baiklah sobat, nikmati acara ini aku akan berkeliling dulu untuk memeriksa keamanan” Raka berjalan meninggalkan Eddy dan segera berkomunikasi dengan anak buahnya untuk meningkatkan kesiagaan.

“Selamat malam Hadirin, Terima kasih atas kedatangan anda disini” Sambut pembawa acara menandakan acara inti akan segera dimulai.
“Segera kita akan laksanakan acara puncak lelang Kristal Hitam berusia ribuan tahun”, Pembawa acara berjalan mendekati tempat dipajangnya Kristal itu. Semua mata terpukau melihat kemilau Kristal hitam, berdasarkan penjelasan sang pembawa acara Kristal itu ditemukan setelah para arkeolog melakukan penggalian di gua Kalingga. Banyak yang menyebutkan bahwa Gua kalingga adalah portal yang menghubungkan dunia kita dengan dimensi lain. Namun keberadaan rumor itu masih menjadi misteri hingga kini. Awalnya Kristal hitam disimpan di museum nasional, tetapi karena adanya kesulitan pendanaan akhirnya Kristal itu akan dilelang untuk kelangsungan pembiayaan museum dan sisanya akan disumbangkan untuk amal.

Ketika acara tengah berlangsung di aula utama, dua sosok anak kecil terlihat di salah satu lorong arah tempat parkir. Salah seorang sekuriti yang memergoki mereka segera menghampirinya.
“Hei adik-adik, sedang apa kalian disini” Tanya petugas sekuriti.
Mereka hanya tersenyum sambil memandangi wajah sekuriti dengan tatapan dingin.
“CRAATSSS !!!”, bilah Schyte diarahkan tepat ke perut sekuriti dan diapun tewas seketika.
“Ayo Kreia kita akan bermain” ajak Karn sambil menyarungkan kembali Scythe-nya.
“Baik Karn, boneka-ku sudah tak sabar ingin bersenang senang”, Karn segera menggandeng tangan Kreia dan mereka berdua berjalan dengan senyuman kegembiraan.

Karn & Kreia sudah membaur bersama tamu-tamu yang ada di aula utama. Ketika ada salah seorang tamu wanita berjalan menghampiri mereka “Hey adik kecil, kalian lucu sekali mana orang tua kalian?”

Kreia tersenyum sambil memandang wajah wanita itu.
“Wah boneka-nya lucu sekali” rupanya si wanita tertarik dengan Boneka Kreia dan mengelus bagian wajahnya.

“AAAAAAHHHH” wanita itu menjerit tatkala salah satu jemarinya putus karena digigit oleh boneka iblis milik Kreia. Dia menjerit kesakitan. Semua tamu menyaksikan hal itu dan merasa heran.
Belum terjawab rasa heran mereka Karn segera mengeluarkan Schyte-nya dan menebaskannya kea rah para tamu. Semua tamu tampak histeris, mereka tak kuasa menyaksikan sepasang anak kecil melakukan aksi pembantaian. Bahkan sang pembawa acara tewas dicabik-cabik oleh boneka iblis Kreia.

Raka menembus barisan tamu yang berlarian dia segera menghampiri sumber kekacauan. Dirinya tak percaya sepasang anak kecil yang melakukan terror dalam acara itu.
“HENTIKAN !!!” Raka menodongkan senjatanya kea rah mereka berdua.
“UUUH, Om kok mau menembak anak kecil seperti kami sih” kata Kreia sambil memungut boneka iblisnya.
“Apa mau kalian sebenarnya?”
“Kita ingin mengambil kristal hitam itu Om” jawab Karn sambil meyarungkan schyte kembali.
“Tak akan kubiarkan kalian mengambilnya”
“Begitu ya?”
“Kalo begitu mari kita bermain main” Karn dan Kreia segera mengubah wujud mereka menjadi Beast.

“Keparat, Kalian beast rupanya” Raka segera mengaktifkan Bhayangkara Changer dan armor Mark II melesat datang dan segera terpasang otomatis di tubuh Raka.
Bhayangkara memaksa Karn dan Kreia menjauhi lokasi Kristal hitam. Dia bertarung sengit dengan mereka berdua.

“Cepat amankan Kristal itu” perintah Bhayangkara kepada salah seorang petugas sekuriti yang berada disana. Beberapa orang petugas bertindak sigap dan segera membawa box kaca berisi Kristal hitam ke tempat yang aman.
Lama kelamaan Bhayangkara mulai terdesak dengan serangan membabi buta dari Karn & Kreia.
“BLAAAST”, sosok cahaya putih menerjang Karn & Kreia hingga tersungkur.
“Cakra !!” Bhayangkara melihat Cakra sudah berdiri di ujung ruangan sambil bersiap dengan Lightning Sword.
“Jangan suka main keroyokan anak-anak”
“Ayo kita bertarung dengan adil”  Cakra berlari kea rah Karn dan segera terlibat adu senjata antara Lightning Sword dan Schyte. Sementara Bhayangkara memfokuskan diri untuk menghadapi Kreia dengan boneka iblisnya.

Dengan kemampuan mengendalikan boneka iblis Kreia cukup merepotkan Bhayangkara. Berkali kali Bhayangkara harus menghadapi cabikan maut dari sang boneka.

Merasa jengkel karena terus mendesaknya akhirnya Bhayangkara menembakkan Blaster Shoot kepada boneka iblis itu dan akhirnya boneka itu hangus terbakar. Sedangkan Cakra juga berhasil mendesak Karn dengan tebasan Lightning Slash. Pertarungan kini berjalan lebih seimbang.

Merasa terdesak dengan kekuatan Bhayangkara dan Cakra, akhirnya si kembar memutuskan untuk melarikan diri tanpa sempat mengambil Kristal hitam.

To Be Continued………………