EPISODE 13:
Azul, Zarc & Betrix tengah mengamati sosok tubuh
yang berada dalam tabung pemulihan. Sedikit demi sedikit luka bakar yang ada di
tubuhnya mulai menghilang, namun proses penyembuhan masih membutuhkan waktu
yang lama. Sosok tersebut tak lain adalah Leo, ternyata saat serangan pamungkas
Cakra & Bhayangkara dilesatkan kepadanya, Betrix berhasil mengeluarkan
tubuhnya dari armor, walaupun selamat dia terkena efek ledakan parah yang
membuatnya mengalami luka serius. Kenapa para Deadly Three masih mempercayai
Leo?
Tubuh Leo di dalam Tabung Pemulihan
Ternyata semua itu berawal dari visi yang diperoleh
dari Zarc. Dalam sebuah meditasi, Jiwa sang raja berkomunikasi dengan dirinya.
“Zarc, Selamatkan raga manusia itu. Aku menghendaki
dia menjadi bagian dari tubuhku. Aku merasakan kebencian dan kekuatan besar
terpancar dari dalam dirinya. Dialah yang akan kupilih sebagai sosok yang
memimpin kalian menciptakan dunia baru”
Zarc mengangguk paham “Baik, Hamba akan laksanakan
yang mulia”
“Bagus, Selain itu segera temukan tiga mustika kuno
(Ancient Relics) untuk membangkitkanku kembali”
“Satu mustika sudah kami dapatkan yang mulia, Azul
sudah berhasil mendapatkan SABUK KEJAHATAN (Belt of Evil), kami berhasil
merebutnya dari manusia penyelundup yang mengirim benda itu di pelabuhan”
“Kami akan menemukan sisanya segera”.
“Kau harus segera menemukannya Zarc, sebelum kaum kita
musnah untuk selamanya”
“Baik yang mulia”, Perlahan Zarc membuka matanya.
Zarc berdikusi dengan Azul dan Betrix tentang mustika
berikutnya KRISTAL KEGELAPAN (Crystal of Darkness). Betrix menyarankan Zarc
mengutus si kembar KARN & KREIA untuk mencari keberadaan mustika tersebut.
Beast, Karn, dan Kreia
Karn & Kreia adalah sosok beast yang memiliki
wujud sepasang anak kecil lelaki & perempuan. Walaupun penampilannya
terlihat inocent, namun mereka mampu menghabisi siapapun yang dikehendaki
dengan senjata schytenya. Sedangkan Kreia, sebagai sosok gadis kecil yang
membawa boneka dia mampu mengubah boneka itu sebagai senjata yang berbahaya.
Satu lagi yang mengerikan, ketika mereka menyatukan diri Karn & kreia dapat
berubah menjadi Beast raksasa bernama Jaganoth. Ketika dalam wujud Jaganoth,
dia akan memakan manusia dan menghancurkan lingkungan di sekitarnya.
…………………………………..
Hari ini adalah hari yang special bagi Nouva, dia
tengah merayakan ulang tahunnya yang ke 24 tahun. Satu lagi yang special dia
merayakannya dengan kekasih dan sahabatnya. Walaupun hari yang special Nouva
tak ingin berhura-hura, dia memutuskan untuk merayakan sederhana di rumah makan
favoritnya bersama Budi, Raka, Tomi dan Regina.
Setelah memesan menu mereka menunggu sambil bercakap
penuh kehangatan.
“Selamat ulang tahun sayang” Budi mengecup kening
Nouva dengan penuh kelembutan.
“Terima kasih” Nouva tersipu malu.
“Yoo, ini dia yang ditunggu” Regina mengeluarkan kotak
putih dan didalamnya terdapat kue tart ulang tahun.
“Ini buatan mama-ku lho special buat bu guru tercinta”
Regina membuka kotak itu, mengeluarkan kue tart dan segera menyalakan lilin
ulang tahun.
“Wah, sampaikan terima kasih ke mama-mu ya. Sudah
merepotkan nih”
“Ah, gak usah begitu bu mama-nya Nouva kan kerjaannya
bikin kue. Selain itu, ini bentuk rasa terima kasih keluarga Regina karena
nilai bahasa inggrisnya tertinggi di kelas waktu ujian kemarin” Tomi menimpali.
Mendengar penjelasan itu Regina tersenyum bangga “Wah,
Selamat ya Regina”.
Nouva memeluk Regina.
“Eh ayo segera tiup lilinnya” Letnan Raka yang duduk
disamping tomi sudah tak sabar.
“Tapi sebelumnya panjatkanlah doa agar semua
keinginanmu dapat dikabulkan oleh-Nya” Raka tak lupa mengingatkan.
Nouva memejamkan matanya. Dia berdoa kepada Tuhan agar
diberikan kesehatan dan teman-temannya yang berada saat ini selalu bersamanya
dalam suka maupun duka. Selain itu dia juga berdoa agar kekasihnya selalu
menjaganya dan menyayangi untuk selamanya.
Seusai berdoa Nouva meniup lilin ulang tahun dan semua
menyambutnya dengan tepuk tangan meriah. Setelah itu, hidangan yang dipesan
juga telah datang.
“Waaaah Asyiik, Gurami asam manis, Kepiting saus
tiram, Sate Kambing Nyam Nyam Nyaaam” Regina dengan gayanya yang lucu tak sabar
ingin segera melahap hidangan di depannya. Melihat tingkah Regina yang
menggemaskan mereka semua tertawa.
……………………………………….
Malam harinya di salah satu hotel bintang lima “MEGARA
HOTEL” tengah diadakan pameran Kristal internasional. Semua Kristal yang unik
dari berbagai belahan dunia dipajang di aula, selain itu mereka juga mengadakan
lelang Kristal untuk keperluan amal. Acara tersebut juga dihadiri oleh tamu
penting seperti pak gubernur, para pengusaha dan tamu undangan dari luar
negeri. Tak ingin hal yang buruk terjadi Letnan Raka berjaga-jaga dalam acara
tersebut.
“Letnan Raka, apa kabar kawan?” sapa seorang pria
dengan tuxedo hitam dan rambut klimis rapi.
Raka menoleh kea rah pria itu “Hey, Eddy apa kabar
lama tak jumpa”
Raka segera memeluk Eddy dan terlibat pembicaraan
seru. Dia adalah Eddy Setiawan salah seorang pengacara ternama yang sering
menangani kasus kasus besar. Selain itu dia juga sahabat Raka waktu sama sama
kuliah di fakultas hukum.
“Apa kesibukanmu sekarang sobat?”
“Ah, seperti biasa menangani kasus korporasi” Eddy
meneguk wine yang dibawanya.
“Roland yanuar, presiden direktur Mythos Corp yang ada
di Surabaya memintaku untuk menangani kasus sengketa produk POH milik mereka”
“Kudengar ada mahasiswa yang menjadi saksi kunci dan
menjadi buruan perusahaan itu?”
“Rumor itu masih simpang siur, kau tau Mythos Corp
adalah perusahaan yang penuh tipu daya. Aku akan menyelidikinya secermat
mungkin” Jawab Eddy serius.
“Baiklah sobat, nikmati acara ini aku akan berkeliling
dulu untuk memeriksa keamanan” Raka berjalan meninggalkan Eddy dan segera
berkomunikasi dengan anak buahnya untuk meningkatkan kesiagaan.
“Selamat malam Hadirin, Terima kasih atas kedatangan
anda disini” Sambut pembawa acara menandakan acara inti akan segera dimulai.
“Segera kita akan laksanakan acara puncak lelang
Kristal Hitam berusia ribuan tahun”, Pembawa acara berjalan mendekati tempat
dipajangnya Kristal itu. Semua mata terpukau melihat kemilau Kristal hitam, berdasarkan
penjelasan sang pembawa acara Kristal itu ditemukan setelah para arkeolog
melakukan penggalian di gua Kalingga. Banyak yang menyebutkan bahwa Gua
kalingga adalah portal yang menghubungkan dunia kita dengan dimensi lain. Namun
keberadaan rumor itu masih menjadi misteri hingga kini. Awalnya Kristal hitam
disimpan di museum nasional, tetapi karena adanya kesulitan pendanaan akhirnya
Kristal itu akan dilelang untuk kelangsungan pembiayaan museum dan sisanya akan
disumbangkan untuk amal.
Ketika acara tengah berlangsung di aula utama, dua
sosok anak kecil terlihat di salah satu lorong arah tempat parkir. Salah
seorang sekuriti yang memergoki mereka segera menghampirinya.
“Hei adik-adik, sedang apa kalian disini” Tanya
petugas sekuriti.
Mereka hanya tersenyum sambil memandangi wajah
sekuriti dengan tatapan dingin.
“CRAATSSS !!!”, bilah Schyte diarahkan tepat ke perut
sekuriti dan diapun tewas seketika.
“Ayo Kreia kita akan bermain” ajak Karn sambil
menyarungkan kembali Scythe-nya.
“Baik Karn, boneka-ku sudah tak sabar ingin bersenang
senang”, Karn segera menggandeng tangan Kreia dan mereka berdua berjalan dengan
senyuman kegembiraan.
Karn & Kreia sudah membaur bersama tamu-tamu yang
ada di aula utama. Ketika ada salah seorang tamu wanita berjalan menghampiri
mereka “Hey adik kecil, kalian lucu sekali mana orang tua kalian?”
Kreia tersenyum sambil memandang wajah wanita itu.
“Wah boneka-nya lucu sekali” rupanya si wanita
tertarik dengan Boneka Kreia dan mengelus bagian wajahnya.
“AAAAAAHHHH” wanita itu menjerit tatkala salah satu
jemarinya putus karena digigit oleh boneka iblis milik Kreia. Dia menjerit
kesakitan. Semua tamu menyaksikan hal itu dan merasa heran.
Belum terjawab rasa heran mereka Karn segera
mengeluarkan Schyte-nya dan menebaskannya kea rah para tamu. Semua tamu tampak
histeris, mereka tak kuasa menyaksikan sepasang anak kecil melakukan aksi
pembantaian. Bahkan sang pembawa acara tewas dicabik-cabik oleh boneka iblis
Kreia.
Raka menembus barisan tamu yang berlarian dia segera
menghampiri sumber kekacauan. Dirinya tak percaya sepasang anak kecil yang
melakukan terror dalam acara itu.
“HENTIKAN !!!” Raka menodongkan senjatanya kea rah
mereka berdua.
“UUUH, Om kok mau menembak anak kecil seperti kami
sih” kata Kreia sambil memungut boneka iblisnya.
“Apa mau kalian sebenarnya?”
“Kita ingin mengambil kristal hitam itu Om” jawab Karn
sambil meyarungkan schyte kembali.
“Tak akan kubiarkan kalian mengambilnya”
“Begitu ya?”
“Kalo begitu mari kita bermain main” Karn dan Kreia
segera mengubah wujud mereka menjadi Beast.
“Keparat, Kalian beast rupanya” Raka segera
mengaktifkan Bhayangkara Changer dan armor Mark II melesat datang dan segera
terpasang otomatis di tubuh Raka.
Bhayangkara memaksa Karn dan Kreia menjauhi lokasi
Kristal hitam. Dia bertarung sengit dengan mereka berdua.
“Cepat amankan Kristal itu” perintah Bhayangkara
kepada salah seorang petugas sekuriti yang berada disana. Beberapa orang
petugas bertindak sigap dan segera membawa box kaca berisi Kristal hitam ke
tempat yang aman.
Lama kelamaan Bhayangkara mulai terdesak dengan
serangan membabi buta dari Karn & Kreia.
“BLAAAST”, sosok cahaya putih menerjang Karn &
Kreia hingga tersungkur.
“Cakra !!” Bhayangkara melihat Cakra sudah berdiri di
ujung ruangan sambil bersiap dengan Lightning Sword.
“Jangan suka main keroyokan anak-anak”
“Ayo kita bertarung dengan adil” Cakra berlari
kea rah Karn dan segera terlibat adu senjata antara Lightning Sword dan Schyte.
Sementara Bhayangkara memfokuskan diri untuk menghadapi Kreia dengan boneka
iblisnya.
Dengan kemampuan mengendalikan boneka iblis Kreia
cukup merepotkan Bhayangkara. Berkali kali Bhayangkara harus menghadapi cabikan
maut dari sang boneka.
Merasa jengkel karena terus mendesaknya akhirnya
Bhayangkara menembakkan Blaster Shoot kepada boneka iblis itu dan akhirnya
boneka itu hangus terbakar. Sedangkan Cakra juga berhasil mendesak Karn dengan
tebasan Lightning Slash. Pertarungan kini berjalan lebih seimbang.
Merasa terdesak dengan kekuatan Bhayangkara dan Cakra,
akhirnya si kembar memutuskan untuk melarikan diri tanpa sempat mengambil
Kristal hitam.
To Be Continued………………